Nokdiak moncong panjang Cyclops (Zaglossus attenboroughi), juga dikenal sebagai Ekidna moncong panjang Sir David atau payangko,[3] adalah satu dari tiga spesies genus Zaglossus yang terdapat di Papua. Namanya diambil sebagai rasa hormat terhadap Sir David Attenborough. Spesies ini tinggal di Pegunungan Cyclops di Papua.
Ia adalah anggota terkecil dari genusnya, ukurannya lebih mendekati nokdiak moncong-pendek daripada anggota genusnya. Ia memiliki lima kuku pada kaki depan dan belakangnya. Ia juga memiliki bulu pendek yang lebat.
Saat ini diklasifikasikan sebagai sangat terancam kritis oleh IUCN, dan belum terlihat sejak penemuan awalnya pada tahun 1961 hingga penampakan kembali pada November 2023[4]
EDGE of Existence (Zaglossus spp.)Diarsipkan 2007-12-25 di Wayback Machine. - Saving the World's most Evolutionarily Distinct and Globally Endangered (EDGE) species
^Leary, T., Seri, L., Flannery, T., Wright, D., Hamilton, S., Helgen, K., Singadan, R., Menzies, J., Allison, A., James, R., Aplin, K., Salas, L. & Dickman, C. (2008). "Zaglossus attenboroughi". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 28 December 2008.Pemeliharaan CS1: Menggunakan parameter penulis (link) Database entry includes justification for why this species is listed as critically endangered