Paviliun Pangeran Teng (Hanzi tradisional: 滕王閣; Hanzi sederhana: 滕王阁; Pinyin: Téngwáng Gé) adalah sebuah bangunan di barat laut kota Nanchang, provinsi Jiangxi, Tiongkok, di tepi timur Sungai Gan dan merupakan salah satu dari Tiga Menara Besar di Tiongkok Selatan. Dua lainnya adalah Menara Yueyang dan Menara Bangau Kuning. Paviliun ini telah dihancurkan dan dibangun kembali berkali-kali sepanjang sejarahnya. Bangunan yang ada saat ini dibangun kembali pada 1989 di situs aslinya. Rencana pembangunan kembali dirancang oleh arsitek Liang Sicheng dan sekarang Paviliun Pangeran Teng menjadi landmark (tengara) kota Nanchang. Terdiri dari sembilan lantai, struktur arsitektur utamanya bergaya kayu zaman Dinasti Song yang menunjukkan kemegahan Paviliun ini.
Riwayat
Paviliun Pangeran Teng pertama kali dibangun pada 653 oleh Li Yuanying, adik dari Kaisar Taizong dari Tang dan paman dari Kaisar Gaozong dari Tang. Li Yuanying diangkat sebagai Pangeran Teng pada 639 dan menghabiskan masa-masa awalnya di Suzhou. Pada 652, dia diangkat menjadi gubernur Nanchang dan paviliun ini berfungsi sebagai rumah bandarnya. Paviliun Pangeran Teng merupakan satu-satunya arsitektur kerajaan yang ada di Tiongkok selatan. Dua puluh tahun kemudian, gedung ini dibangun kembali oleh gubernur yang baru. Setelah selesai dibangun, sekelompok intelektual lokal berkumpul untuk membuat prosa dan puisi tentang paviliun ini, yang paling terkenal adalah Kata Pengantar untuk Paviliun Pangeran Teng (Hanzi: 滕王閣序; Pinyin: Téngwáng Gé Xù) oleh Wang Bo. Karya ini membuat Paviliun Pangeran Teng menjadi terkenal di Tiongkok sampai sekarang.
Paviliun ini telah dihancurkan dan dibangun kembali sebanyak 29 kali selama abad berikutnya.[1] Bangunannya sendiri berkali-kali berubah bentuk dan fungsinya. Konstruksi sebelum yang terakhir adalah pada zaman Kaisar Tongzhi dari Dinasti Qing. Bangunan itu dihancurkan pada Oktober 1926 selama terjadi kekacauan pada Era Panglima Perang.[2]