Paul Langerhans nama asli Paul Wilhelm Heinrich Langerhans (lahir, 25 Juli1847 di Berlin - meninggal, 20 Juli1888 di Berlin) adalah seorang dokter terkenal dan dihormati di Berlin karena Ia memiliki kontribusi yang banyak dalam meramu obat.[1]
Langerhans dilahirkan dalam sebuah keluarga dokter terkena, Ayahnya bernama Dr. Paul Agustus Herrman Langerhas, dan ibunya bernama Luise Caroline Langerhans, Ia merupakan anak pertama dari keluarga tersebut.[2] Ibunya adalah sepupu dari embriologi Franz Karl Julius Keibel.[1] Orang tuanya memiliki dua anak perempuan sebelum ibunya meninggal karena TBC pada tahun 1853.[1] Ayahnya kemudian menikah lagi dan memiliki dua putra lagi, keduanya juga terlibat dalam obat-obatan.[1]
Pada tahun 1865, hanya dua minggu setelah lulus dari sekolah tinggi pada usianya ke 16, Langerhans melanjutkan ke University of Jena untuk belajar ilmu kedokteran selama tiga semester di bawah dosennnya yaitu Ernst Haeckel.[1][2] Setelah itu Ia melanjutkan studi kedokterannya di Universitas Berlin, di Universitas tersebut Ia diajar oleh Julius Cohnheim dan Rudolf Virchow.[1]
Ketika bekerja pada persarafan kulit di laboratorium patologi Rudolf Virchow, Ia menemukan sel dendritik yang Ia beri nama Langerhans sel-sel kulit.[2] Ia menilai ini menjadi sel-sel saraf, karena sel-sel ini sebenarnya adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh dan berfungsi sebagai antigen-presenting sel.[2] Pada sekitar waktu yang sama, pada tahun 1869, dia bekerja pada tesis PhD-nya, dengan judul 'perut kelenjar ludah' sekarang dikenal sebagai pankreas.[2]