ParalinguistikParalinguistik adalah ilmu yang mempelajari mengenai vokalisasi, nada dan intonasi. Seperti membesarkan atau mengecilkan suara. Paralinguistik merupakan salah satu jenis komunikasi yang memiliki kaitan dengan cara pengucapan atau menyampaikan pesan. Paralinguistik tidak hanya mengetahui suara seseorang ketika berbicara, namun paralinguistik juga dapat mengetahui keadaan emosi seseorang melalui nada vokalnya. Ada beberapa isyarat vokal yang dapat di simak oleh pendengarnya, antara lain tingkat suara atau intonasi suara dan kecepatan berbicara.[1] Dengan adanya paralinguistik, dapat menambah informasi tentang keadaan emosi, pikiran dan sikap seseorang. Selain itu, paralinguistik juga dapat menunjukkan makna yang disampaikan oleh pembicara. Isyarat vokal paralinguistik yang terdiri dari dua macam, yaitu tingkat suara dan kecepatan berbicara. Keduanya memiliki beberapa aspek didalamnya. tingkat suara sendiri dapat diketahui melalui beberapa aspek seperti; berbisik atau pertukaran suara yang memiliki nada atau intonasi tidak seimbang. Lain dengan kecepatan berbicara dapat diketahui melalui aspek kegagapan dalam berbicara atau kelancaran dalam berbicara.[2] Studi paralinguistik dan ditemukan oleh George L. Trager pada 1950-an, ketika dia bekerja di Institut Layanan Luar Negeri Departemen Luar Negeri AS. Rekan-rekannya pada saat itu termasuk Henry Lee Smith, Charles F. Hockett (membantunya dalam menggunakan linguistik deskriptif sebagai model untuk berbahasa), Edward T. Hall mengembangkan proksemik, dan Ray Birdwhistell mengembangkan kinesika.[3] Referensi
|