Para Pencicip Cuka (三酸圖, tiga keasaman; 嘗醋翁, pria tua mencicip cuka; 嘗醋圖, 尝醋图), adalah sebuah subyek tradisional dalam lukisan agama Tionghoa. Komposisi alegori tersebut menggambarkan tiga pendiri tradisi filsafat dan agama besar di Tiongkok: Konghucu, Buddha dan Tao. Tema dalam lukisan tersebut telah ditafsirkan sebagai menyanjung Tao dan mengkritik lainnya.
Tiga pria tersebut mencelupkan jari mereka di seguci cuka dan merasakannya; satu pria bereaksi dengan ekspresi masam, satu bereaksi dengan ekspresi pahit, dan satu bereaksi dengan ekspresi manis. Tiga pria tersebut masing-masing adalah Konghucu, Buddha, dan Laozi. Ekspresi setiap pria mewakili sifat umum dari filsafat mereka: Konghucu memandang kehidupan bersifat asam, dalam kebutuhan aturan untuk membetulkan degenerasi masyarakat; Buddha memandang hidup bersifat pahit, didominasi oleh luka dan penderitaan; dan Tao memandang hidup sebagai kebaikan mutlak dalam keadaan alaminya. Penafsiran lain dari lukisan tersebut adalah bahwa, karena tiga pria tersebut berkumpul di sekitaran seguci cuka, "tiga ajaran" tersebut adalah kesatuan.