Pangkalan Udara ShayratPangkalan Udara Shayrat (FAA LID: OS65) adalah markas brigade udara ke-50 Angkatan Udara Suriah yang berlokasi di Kegubernuran Homs, Syria. Sebagai salah satu instalasi militer pangkalan udara Shayrat memiliki dua landasan pacu serta 40 hangar beton kuat yang dibangun untuk mampu melindungi pesawat dari pemboman. Brigade ini terdiri dari tiga skuadron tempur: Menurut AS, pangkalan juga diperkirakan memiliki depot penyimpanan senjata kimia.[2] Pangkalan udara Shayrat juga digunakan oleh Angkatan Udara Rusia. Pada tahun 2015, Rusia memperluas landasan pacu sehingga bisa mengakomodasi pendaratan pesawat Rusia.[3] Pada bulan Februari 2016, militer Rusia menempatkan sejumlah besar helikopter serang miliknya di Shayrat. Dilaporkan terdapat empat helikopter Rusia Mil Mi-35, empat Mil Mi-24, dan satu Mil Mi-8/Mil Mi-17.[4] Pergelaran kekuatan militer udara ini adalah kelanjutan dari pergelaran 4 unit Mil Mi-24 pada bulan november 2015. Selain Angkatan Udara, Rusia juga menempatkan enam unit meriam howitzer 152 mm 2A65 Msta-B yang dioperasikan oleh Brigade Artileri ke-120 Rusia yang diposisikan pada markas Angkatan Darat Suriah di Selatan pangkalan udara."[4] Angkatan Udara Rusia menggunakan Pangkalan Udara Shayrat sebagai hub transit dan titik masuk perlengkapan militer untuk militer Suriah, sehingga mengurangi kemacetan di Khmeimim. Serta sebagai pengendali terdepan pelayanan pengisian bahan bakar dan persenjataan untuk pesawat Rusia dalam mendukung militer Suriah. Dilaporkan juga bahwa Rusia telah mengizinkan skuadron Angkatan Udara Iran untuk memanfaatkan berbagai sarana militer di Shayrat.[5] Serangan udara Shayrat 2017Pada tanggal 6 April 2017, atas perintah dari Presiden AS Donald Trump, USS Ross dan USS Porter menembakkan 60 rudal Tomahawk ke pangkalan udara Shayrat. Serangan tiba-tiba tersebut dilakukan guna menanggapi serangan senjata kimia yang diduga dilakukan oleh angkatan udara Suriah di kota Khan Shaykhun di provinsi Idlib. Serangan terhadap Khan Shaykhun diyakini telah diluncurkan dari Shayrat.[6][7][8] Amerika Serikat dilaporkan telah memberitahu Rusia, sekutu terbesar Suriah sebelum penyerangan.[9] Referensi
|