Pandu Kartawiguna (lahir di Cirebon, 13 Februari1913 – meninggal pada 4 September)[1][2] adalah pejuang Angkatan 1945, salah satu Tokoh Pers Indonesia yang mempelopori berdirinya Lembaga Kantor Berita Nasional Antara pada 1937 berkantor di JI. Pinangsia 38 Jakarta Kota. Dengan modal satu meja tulis tua, satu mesin tulis tua, dan satu mesin roneo tua, mereka menyuplai berita ke berbagai surat kabar nasional.[3][4][5][6]
Pada fragmen genting menjelang revolusi 17 Agustus 1945, Pandu menggebrak meja dan marah-marah mendengar Sutan Sjahrir yang ragu ketika didaulat untuk menjadi proklamator kemerdekaan Indonesia setelah sebelumnya para pemuda-pemuda pergerakan bawah tanah sudah menyusun Proklamasi alih-alih mencegah dugaan ''Proklamasi buatan Djepang'' dan bersepakat Sjahrir yang akan memimpin perjuangan, karena Sjahrir dianggap bersih dari tuduhan isu kolaborator dengan Jepang. Adam Malik ketawa dan ia paham dengan jalan pikiran Sjahrir, Chaerul Saleh idem dengan Adam Malik.[7]
^Alwi Shahab (12 Maret 2006). "Badan Pendukung Sukarnoisme". Blog Alwi Shahab. Diakses tanggal 26 Juli 2015.Pemeliharaan CS1: Menggunakan parameter penulis (link)
^adilhamzah60. "Cerita di balik proklamasi". Pulsk.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 28 Juli 2015.Pemeliharaan CS1: Menggunakan parameter penulis (link)