Pandulf III (wafat tahun 1060) merupakan seorang Pangeran Benevento di Mezzogiorno pada pertengahan abad di Italia, pertama sebagai rekan-pemimpin dengan ayahnya, Landulf V, dan kakeknya, Pandulf II, dari tahun 1012 atau sekitar tahun 1014, ketika Pandulf yang lebih tua meninggal. Ia memimpin bersama dengan ayahnya sampai kematiannya pada tahun 1033. Setelah itu ia menjadi pemimpin tunggal sampa mengabdikasikan diri pada tahun 1059 (kecuali untuk periode yang singkat).
Tak lama setelah kematian Pandulf II, rakyat Benevento memberontak melawan kedua pangeran, ayah dan anak. Namun pemberontakan tersebut gagal, rakyat memaksakan konsesi otoritas pada mereka sendiri dan aristokrasi kota. Annales menyatakan facta est communitas prima: "komune pertama dibuat."
Benevento dipaksa untuk menyerah kepada Kekaisaran Romawi Timur, Catepanate dari Italia, Basil Boioannes membangun kota benteng Troia, Apulia di dekatnya. Pada tahun 1022, Henry II, Kaisar Romawi Suci menggabungkan pasukannya dengan dua pasukan lainnya di bawah pimpinan Poppo dari Treffen dan Pilgrim (keuskupan agung) di Benevento, yang menyerah setelah pengepungan singkat. Dari sana mereka berbaris di Troia, tetapi gagal untuk merebutnya. Setelah menyerah kepada Kaisar Barat, Landulf tidak pernah terdengar lagi di dalam halaman sejarah sampai kematiannya dan putranya menjadi pewarisnya.
Pada bulan Agustus atau September 1038, Pandulf melibatkan putranya sendiri, Landulf VI, di dalam kepangeranan. Seperti rekan-pemimpin merupakan sebuah tradisi sejak wasiat Atenulf I dari Capua pada tahun 910. Pada tahun 1041, kemungkinan putra keduanya Atenulf yang memicu pemberontakan karena ia tidak dilibatkan ke dalam pemerintahan dengan kakandanya. Kepada penulis Annales Beneventani, fuit [...] coniuratio secundo ini, konspirasi kedua untuk menyingkirkan pangeran. Seperti yang pertama pada tahun 1014, rencana tersebut gagal.
Pada tahun 1047, Kaisar Henry III turun tangan untuk mengamankan otoritasnya di Mezzogiorno. Permaisuri Agnes mengunjungi Gargano untuk berziarah dan kembali lewat Benevento, di mana ia diterima, tetapi suaminya ditolak. Imperator yang ditolak segera mengepung kota itu dan Paus Clement II mengucilkan Landulf dan Pandulf beserta rakyatnya. Namun pengepungan tersebut akhirnya diangkat, ketidak hormatan yang ditunjukkan kepada keluarga kerajaan dan gereja ditambah dengan penurunan kepangeranan menyebabkan saudara Pandulf, Daufer, melarikan diri dan mengungsi dengan Guaimar IV dari Salerno.
Urusan-urusan Benevento berakhir pada tahun 1050, ketika Paus Leo IX pergi berziarah ke Monte Gargano dan menegaskan kembali pengucilan para pangeran tersebut. Rakyat mengusir mereka cum sculdays suis, "dengan pengawal mereka." Rakyat menyerahkan kota kepada paus pada bulan April 1051 dan pada tanggal 5 Juli paus menerima dan memasuki kota barunya.
Sebagai buntut dari Perang Civitate, di mana paus dipenjarakan di Benevento, kota mengundang Pandulf dan Landulf kembali (suatu hari di sekitar bulan Juni 1053 dan Maret 1054). Pandulf kembali dan memerintah sebagai pengikut paus. Pada tahun 1056, ia mengawasi keterlibatan cucunya Pandulf IV. Pada tahun 1059, ia mengabdikasikan dirinya ke biara S. Sofia, pondai keluarga dan mausoleum istana Benevento. Ia meninggal disana pada tahun berikutnya.
Sumber
- Caravale, Mario (ed). Dizionario Biografico degli Italiani: LXIII Labroca – Laterza. Rome, 2004.