Palem raja adalah sekelompok palem (10 jenis) yang dikelompokkan dalam marga Roystonea. Tumbuhan ini berasal dari daerah Karibia dan Amerika tropika. Nama Roystonea diambil dari nama seorang insinyur yang bekerja di kemiliteran AS, Roy Stone. Salah satu anggotanya, R. regia biasa ditanam di pinggir jalan atau di taman-taman.
Deskripsi Tumbuhan
Palem raja termasuk suku Arecaceae (palem-paleman), merupakan tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) yaitu biji buahnya terbungkus daging.
Habitat
Palem raja (Roystonea regia) banyak ditemukan di pulau Jawa. Palem raja bisa ditemukan di berbagai tempat sampai dan bahkan mampu tumbuh pada ketinggian 1.400 m di atas permukaan laut.
Habitus
Palem raja (Roystonea regia) merupakan tumbuhan pohon atau panjatan. Palem raja adalah tumbuhan yang tak bercabang dan tumbuh tegak ke atas. Tumbuhan ini bisa tumbuh hingga mencapai tinggi 20 m.
Morfologi Secara Umum
Daun (folium)
Daun palem raja termasuk daun yang sempurna karena telah memiliki pelepah, tangkai dan helain daun. Daunnya juga termasuk majemuk karena mempunyai anak-anak daun.
Bangun Daun (circumscriotion)
Palem raja (Roystone regia) mempunyai bangun daun yang memanjang. Sedangkan anak daunnya memiliki bangun daun yang memanjang seperti pedang.
Ujung Daun (Apek folii)
Palem raja (Roystone regia) memiliki ujung daun yang runcing.
Pangkal Daun
Pangkal daun palem raja (Roystone regia) berbentuk bundar.
Susunan Tulang Daun (Nervetio atau venation)
Susunan tulang daun dari palem raja ini berbentuk menyirip, yaitu satu ibu tulang daun membujur pada tengah daun, dari pangkal sampai ke ujung daun, sedangkan anak daunnya bertulang daun sejajar karena mempunyai bangun daun pedang.
Tepi Daun (Margo folii)
Palem raja (Roystone regia) memiliki tepi daun yang rata.
Daging Daun (Intervinium)
Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:
Warna
Palem raja (Roystone regia) memiliki daging daun berwarna hijau tua.
Permukaan Daun
Permukaan daun palem raja jika dipegang terasa licin baik permukaan atas bawah dan daging daunnya keras seperti kertas serta bagian atas lebih memiliki hijau yang lebih tua daripada bagian bawahnya.
Akar
Akar palem raja berupa akar serabut. Radikula pada bibit terus tumbuh memanjang ke arah bawah selama 6 bulan terus menerus dan panjang akar mencapai 15 cm. Akar primer terus berkembang. Susunan akar terdiri dari serabut primer yang tumbuh vertikal ke dalam tanah dan horizontal ke samping. Serabut primer ini akan bercabang menjadi akar sekunder ke atas dan ke bawah. Akhirnya cabang-cabang ini juga akan bercabang lagi menjadi akar tersier, begitu seterusnya. Kedalaman perakaran palem raja bisa mencapai 8 meter dan 16 meter ke arah horizontal. Akar palem raja tidak berbuku ujungnya runcing dan berwarna putih atau keabu-abuan.
Batang
Batang berbentuk bulat besar. Batang (biasanya tidak bercabang) dengan daun di ujung batang seperti mahkota, batang bisa tinggi mencapai 30 m. Batang ini juga mempunyai permukaan halus dan kadang terdapat bekas pelepah daun yang gugur. Batangnya beruas-ruas dan tidak memiliki kambium sejati. Bila diiris melintang, batangnya memperlihatkan saluran pembuluh yang menyebar di bagian dalamnya. Luka batang ini cenderung tidak tertutup kembali, justru malah membesar atau malah membusuk.
Bunga
Bunga dalam perbungaan panikula atau spadiks yang diliputi oleh spata yang bisa mengayu. Setiap bunga uniseksual atau biseksual, (tumbuhan berumah satu), aktinomorf atau sedikit zigomorf, trimer, sepal 3 lepas atau menyatu, valvatus, pada bunga betina, jarang berupa tepal 2+2, atau perinthium tereduksi atau tidak ada, stamen umumnya 6 dalam 2 lingkaran.
Bentuk bunga jantan jantan dan bunga betina dapat dibedakan ketika masih seludang. Bentuk bunga jantan lonjong memanjang dengan ujung kelopak agak meruncing dengan garis tengah lebih kecil sedangkan bentuk bunga betina agak bulat dengan ujung kelopak agak rata serta garis tengah bunga agak tebal.
Buah
Buah berbentuk bulat-bulat. Buahnya biasanya memiliki kulit luar yang relatif tebal, yang menutupi bagian dalam (mesokarpium) yang berair atau berserat. Buah terbentuk setelah penyerbukan dan pembuahan. Waktu yang diperlukan dari penyerbukan sampai buah matang kurang lebih 5-6 bulan. Secara anatomi, buah palem raja terdiri dari dua bagian utama, yaitu bagian yang pertama adalah perikaprium yang terdiri dari epikaprium dan mesokaprium, sedangkan yang kedua adalah biji yang terdiri dari endokaprium, endosperm, dan lembaga atau embrio. Epikaprium adalah kulit buah yang kerak dan licin, sedangkan mesokarpium yaitu daging buah yang berserabut mengandung minyak dengan rendemen paling tinggi, sedangkan lembaga merupakan bakal tanaman.
Biji
Biji dilindungi oleh lapisan buah bagian dalam (endokarpium) yang keras dan berkayu. Serat buah dikenal juga sebagai sabut. Di dalam batok terdapat biji yang ketika buah masih muda relatif cair dan berangsur-angsur membentuk endapan yang semakin lama mengeras. Endapan ini biasanya mengandung banyak lemak dan protein. Beberapa jenis masih menyisakan cairan di dalamnya.
Manfaat Palem Raja
Palem raja mempunyai beberapa manfaat antara lain sebagai berikut:
- Sebagai tanam hias taman: sering kita lihat di taman-taman kota.
- Sebagai penghias pekarangan rumah.
- Sebagai kayu bakar (pelepah) di daerah pedesaan.
- Sebagai pohon penyejuk udara.
- Sebagai perkakas bangunan.
Berbagai jenis palem termasuk jenis serbaguna. Dari kegunaan, jenis-jenis palem dapat dikelompokkan sebagai berikut:
- Sumber karbohidrat: baik dalam bentuk pati maupun gula contohnya aren.
- Sumber minyak: sudah sejak lama masyarakat Indonesia memanfaatkan kelapa untuk minyak goreng.
- Sumber bahan anyaman: rotan merupakan bahan anyaman yang berkulit tinggi. Beberapa jenis palem juga menghasilkan daun yang dapat dianyam.
- Sumber bahan bangunan: ada jenis-jenis palem yang mempunyai batang yang kuat untuk pengganti kayu.
- Sumber bahan penyegar: ada tempat-tempat di Indonesia yang masyarakatnya masih menyirih.
- Sebagai tanaman hias: banyak jenis palem yang sudah dimanfaatkan untuk tanaman hias jalan.
Referensi
|
---|
Roystonea regia | |
---|
Oreodoxa regia | |
---|