Pakaian bulu adalah pakaian yang terbuat dari bulu yang diambil dari kulit binatang. Pakaian bulu adalah salah satu bentuk pakaian tertua dan diperkirakan telah banyak digunakan ketika hominid mulai menyebar ke luar dari Afrika. Sebagian orang menganggap pakaian bulu sebagai mewah dan hangat, namun sebagian lagi menolak karena masalah moral yang berhubungan dengan hak asasi hewan. Istilah "pakaian bulu" sering merujuk pada mantel, baju wrap, atau selendang yang terbuat dari bulu binatang. Ada kontroversi mengenai pemakaian mantel bulu, perihal kekejaman terhadap binatang. Kampanye anti-pakaian bulu dipopulerkan pada 1980-an dan 1990-an, banyak selebriti yang turut berpartisipasi.[1]
Jenis pakaian bulu yang paling populer pada tahun 1960-an (dikenal sebagai pakaian bulu mewah) adalah yang terbuat dari bulu cerpelai pirang, rubah bergaris perak dan rubah merah. Alternatif yang lebih murah adalah yang terbuat dari kulit serigala, domba Persia atau tikus kesturi. Sudah biasa bagi wanita untuk mengenakan topi yang serasi. Namun pada 1950-an, jenis pakaian bulu yang 'wajib dimiliki' adalah yang terbuat dari bulu mutasi (warna-warna bernuansa alami) dan pernak-pernik pada mantel berang-berang, bulu domba, Astrakhan dan cerpelai.
Referensi
^"FICA sales stats". 18 March 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 March 2006.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)