Tari Pajoge biasanya ditampilkan dalam istana atau kediaman kalangan ningrat oleh gadis yang berasal dari kalangan rakyat biasa. Pada mulanya tarian ini hanya merupakan hiburan bagi kaum lelaki. Para penonton, biasanya dari kalangan ningrat, duduk dalam lingkaran. Para penari menari melingkar. Setiap penari menari seorang diri sambil menyanyi dan mencari pasangannya di antara penonton. Lalu dia akan memberi daun sirih kepada lelaki yang sudah dipilihnya. Lelaki tersebut akan menari dengan sang gadis.
Menurut sejarahnya, tarian ini sudah ada sejak zaman kerajaan Bone yang diperkirakan sejak abad ke VII. Namun bisa di pastikan jika raa Bone ke-31 Lapawawoi Karaeng Sigeri sangat menyukai tarian Pajoge ini yang terus dilestarikan oleh keturunannya.
Artikel bertopik tarian di Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.