Pagoda Daqin pertama kali disebutkan pada 1064, ketika penyair Tiongkok Su Shi mengunjunginya dan menuliskan sebuah puisi terkenal tentang pagoda tersebut, "Kuil Daqin". Adiknya Su Zhe juga menulis sebuah puisi yang menyebutkan tentang para biarawan di kuil tersebut. Sebuah gempa bumi mengakibatkan pagoda tersebut rusak berat pada 1556 dan bangunan tersebut pada akhirnya hancur. Karena gempa bumi tersebut, beberapa ruangan bawah tanah dari kompleks tersebut tidak bertahan lama.
Fitur
Pagoda bata oktagonal tujuh tingkat tersebut memiliki tinggi sekitar 32 meter. Setiap tingkat dari tingkat pertama memiliki lebar 4.3 meter.[1]
Apakah pagoda tersebut adalah sebuah peninggalan Kristen Nestorian ?
Pada 2001, pagoda tersebut diklaim oleh Martin Palmer, seorang penerjemah beberapa buku tentang Sinologi, termasuk Zhuangzi dan I Ching, sebagai sebuah gereja Kristen Nestorian dari zaman Dinasti Tang, dalam buku kontroversialnya The Jesus Sutras. Menurut Palmer, gereja dan biaranya dibangun pada 640 oleh para misionaris Nestorian awal. Daqin adalah nama untuk Kekaisaran Roma dalam dokumen-dokumen berbahasa Tionghoa awal dari abad ke-1 dan ke-2,[4]
yang kemudian pada pertengahan abad ke-9, kata tersebut juga digunakan untuk menyebut gereja-gereja misi Kristen Suriah.[3]