Ovipar

Ayam betina sedang mengerami telur-telurnya
Burung Puyuh dipenangkaran telur puyuh

Ovipar adalah salah satu cara berkembang biakkan hewan dengan cara bertelur yang pada umumnya mempunyai ciri-ciri telurnya dierami sampai menetas.[1][2] Ovipar berasal dari kata ovum yang memiliki arti telur.[3] Ovipar adalah jenis reproduksi yang mengakibatkan telur yang dikeluarkan berkembang dan menetas di luar badan induknya.[4] Contoh hewan ovipar antara lain Ayam, Angsa, Burung, Ikan, Katak, dan Serangga.[1]

Kelompok burung merupakan hewan ovipar juga.[5] Walaupun kelompok burung tidak memiliki alat kelamin luar, fertilisasi tetap terjadi di dalam tubuh.[5] Hal ini dilakukan dengan cara saling menempelkan kloaka.[5] Pada burung betina hanya ada satu ovarium, yaitu ovarium kiri.[5] Ovarium kanan tidak tumbuh sempurna dan tetap kecil yang disebut rudimenter.[5] Ovarium dilekati oleh suatu corong penerima ovum yang dilanjutkan oleh oviduk.[5] Ujung oviduk membesar menjadi uterus yang bermuara pada kloaka.[5] Pada burung jantan terdapat sepasang testis yang berhimpit dengan ureter dan bermuara di kloaka.[5] Fertilisasi akan berlangsung di daerah ujung oviduk pada saat sperma masuk ke dalam oviduk.[5] Ovum yang telah dibuahi akan bergerak mendekati kloaka.[5] Saat perjalanan menuju kloaka di daerah oviduk, ovum yang telah dibuahi sperma akan dikelilingi oleh materi cangkang berupa zat kapur.[5] Telur dapat menetas apabila dierami oleh induknya.[5] Ovipar merupakan embrio yang berkembang dalam telur dan dilindungi oleh cangkang. Embrio mendapat makanan dari cadangan makanan yang ada di dalam telur. Telur dikeluarkan dari tubuh induk betina lalu dierami hingga menetas menjadi anak. Ovipar terjadi pada burung dan beberapa jenis reptil.[5]

Pembuahan pada hewan ovipar ada dua, yaitu pembuahan internal dan pembuahan eksternal. Pembuahan internal akan terjadi di dalam tubuh induk betina, seperti proses yang dialami oleh hewan jenis aves (burung) dan insekta (serangga). Sementara itu, pembuahan eksternal akan terjadi di luar tubuh induk betina, seperti proses yang dialami oleh katak dan ikan.[3]

Ciri-ciri Hewan Ovipar

Berikut ini merupakan ciri-ciri hewan yang berkembang biaknya secara ovipar:

  1. Tidak mempunyai daun telinga.[1]
  2. Tidak mempunyai kelenjar susu.[1]
  3. Tidak menyusui anaknya.[1]

Lihat Pula

Rujukan

  1. ^ a b c d e Joko Untoro dan Tim Guru Indonesia (2012). Buku Pintar Pelajaran. Argomedia Pustaka. hlm. 187. ISBN 9797953467. 
  2. ^ "Ovipar, Vivipar dan Ovovivipar". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-20. Diakses tanggal 20 Mei 2014. 
  3. ^ a b Haryanto, Alexander (21 September 2020). "Apa Perbedaan Ovipar, Vivipar dan Ovovivipar?". tirto.id. Diakses tanggal 2020-11-29. 
  4. ^ "Kamus Besar Bahasa Indonesia(Kamus Versi Online)". Diakses tanggal 20 Mei 2014. 
  5. ^ a b c d e f g h i j k l m "Reproduksi Pada Hewan". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-20. Diakses tanggal 20 Mei 2014. 

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Trying to get property of non-object

Filename: wikipedia/wikipediareadmore.php

Line Number: 5

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Trying to get property of non-object

Filename: wikipedia/wikipediareadmore.php

Line Number: 70

 

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined index: HTTP_REFERER

Filename: controllers/ensiklopedia.php

Line Number: 41