Overcomer adalah sebuah film dramaKristen tahun 2019 asal Amerika Serikat yang disutradarai oleh Alex Kendrick, dari skenario yang ditulisnya bersama Stephen Kendrick. Ini merupakan film keenam Kendrick bersaudara dan yang kedua melalui anak perusahaan film mereka, Kendrick Brothers Productions.[4] Film ini dirilis oleh Sony Pictures pada tanggal 23 Agustus 2019.[5]
Cerita
Adegan pembukaan menggambarkan tim bola basket putra Brookshire Christian School yang kalah tipis dalam pertandingan kejuaraan dalam detik-detik terakhir. Setelah pertandingan, pelatih John Harrison menghibur putranya Ethan yang gagl memasukkan tembakan terakhir dan menguatkan timnya bahwa tahun depan mereka dapat menjadi juara karena semua pemain terbaik akan kembali bermain sedangkan kebanyakan pemain dalam tim lawan akan lulus sekolah sehingga tidak bisa bermain lagi.
Pada adegan berikutnya, Pelatih Harrison dan guru-guru lain di sekolah itu melihat kabar di televisi bahwa pabrik produksi yang paling banyak mempekerjakan penduduk di kota kecil mereka, Franklin, akan pindah ke kota lain. Pelatih lain mengatakan bahwa keluarga para pemain terbaik sekolah tersebut merupakan pekerja pabrik itu, tapi meyakinkan Pelatih Harrison bahwa tim bola basket masih akan baik-baik saja selama para pemain terbaik tetap kembali bersekolah di sana.
Berpindah pada adegan para murid sekolah menengah atas bermain basket di taman, seorang murid perempuan, Hannah Scott, lewat dan melihat headphone mahal milik salah seorang pemain tergeletak di bangku. Ketika pemiliknya sadar bahwa alat itu hilang dan melihat Hannah ketakutan menyingkir dari sana, mereka mengejarnya sampai kehilangan jejak di dekat suatu kompleks apartemen dan mengira Hannah masuk ke dalam kompleks itu. Ternyata, ia bersembunyi di antara batu-batu dan mencoba menyembunyikan napasnya supaya tidak ketahuan, serta menghirup obat dari inhaler yang mengindikasikan bahwa ia menderita asma. Setelah para pemuda itu pergi, Hannah pulang ke rumahnya yang ditinggalinya bersama neneknya. Di rumah, neneknya menunjukkan sebuah iPod sambil bertanya di mana Hannah mendapatkannya, curiga bahwa ia mencurinya, kemudian menyuruh Hannah mengembalikan karena sudah dibelikan alat serupa sebelumnya. Setelah neneknya pergi bekerja, Hannah mengambil headphone curiannya dan menyembunyikan dalam suatu kotak yang berisi barang-barang curiannya yang lain, termasuk satu set headphone lain.
Di kantornya, kepala sekolah Olivia Brooks (Priscilla Shirer) mengatakan kepada Pelatih Harrison bahwa akibat perginya sejumlah guru dan pelatih, ia meminta Harrison untuk melatih lari cross country karena tidak ingin sekolah itu kehilangan program lagi. Harrison memprotes bahwa ia tidak suka lari cross country bahkan tidak percaya bahwa itu benar-benar termasuk olahraga, tetapi ia tidak punya pilihan lain. Ketika pergi ke tryout, ternyata hanya Hannah yang bergabung, membawa satu formulir yang ditandatangani neneknya dengan memuat tanggal lahirnya (pada Hari Valentine) dan keterangan bahwa ia menderita asma. Pelatih Harrison mengeluh kepada kepala sekolah, tetapi dijawab bahwa satu pelari pun harus dihargai.
Pada latihan pertama, Hannah mencatat waktu lari yang lumayan, meskipun jauh dari target. Setiba di rumah, Pelatih Harrison mengeluh kepada istrinya, Amy, yang juga guru di sekolah itu, dan mencoba mengajak putranya, Ethan, yang adalah pemain basket, untuk ikut program lari cross country. Ketika Ethan berkata bahwa ia hanya mau lari jika ayahnya ikut lari bersama, Pelatih Harrison memutuskan tidak mengajaknya lagi. Ada telpon dari pendeta mereka bahwa Pelatih Harrison akan membantu pendeta mengunjungi orang di rumah sakit malam itu.
Di rumah sakit, Pelatih Harrison tidak sengaja masuk ke kamar yang dihuni oleh pasien bernama Thomas Hill (Cameron Arnett), seorang buta bekas pelari cross country yang menderita kencing manis. Hill berkata ia jarang mendapat pengunjung dan mengundang Harrison datang lagi mengunjunginya.
Semakin parah untuk Harrison, timnya terus kehilangan pemain basket akibat keluarga mereka pindah dan akhirnya tidak punya cukup pemain untuk membuat tim, yang berarti putranya akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan beasiswa perguruan tinggi melalui program bola basket, dan mendapat kabar bahwa semua guru sekolah dipotong gajinya 10%. Istrinya berusaha menghibur. Karena Hannah kurang meyakinkan dalam latihan perdananya, Harrison mengunjungi Hill meminta nasihat bagaimana melatih pelari itu. Sambil memberi petunjuk mengenai lari cross country, Hill menantang Harrison untuk menyatakan identitasnya, siapa dia sebenarnya: jika bukan pelatih, guru, suami atau ayah? Harrison menjawab bahwa ia adalah seorang Kristen, dan Hill bertanya kalau agamanya itu penting, mengapa tidak disebutkan paling awal.
Hill bercerita bahwa ia harus kehilangan penglihatannya sebelum sadar bahwa sekarang ia bisa melihat lebih jelas bagaimana ia dulu melukai hati banyak orang dan hanya mementingkan diri sendiri. Harrison diberitahu bahwa Hill pernah punya pacar di kota itu yang dihamilinya dan dibuatnya ketagihan obat narkotika, kemudian meninggalkan anak perempuan mereka setelah pacar itu mati. Bayi perempuan itu lahir pada hari Valentine 15 tahun lalu dan sekarang tinggal dengan kerabatnya. Harrison sadar bahwa anak perempuan itu adalah Hannah.
Dengan dukungan kepala sekolah, yang ternyata teman baik almarhumah ibu Hannah, Harrison mempertemukan Hannah dengan ayahnya, tetapi kemudian dilarang bertemu lagi oleh neneknya yang masih membenci Hill karena menyebabkan kematian anak perempuannya (ibu Hannah). Hannah masih tidak bisa menerima bahwa ayahnya selama ini meninggalkannya dan dihibur oleh kepala sekolah dan ditunjukkan bahwa Hannah punya satu ayah lagi di sorga yang tidak akan pernah meninggalkannya, kemudian setelah berdoa bersama Hannah meminta Yesus Kristus menjadi bagian hidupnya. Kepala sekolah Brooks meminta Hannah membaca Surat Efesuspasal 1 dan 2 serta menulis semua hal yang dirasanya sesuai dengan keadaannya. Hannah menulis dan sadar bahwa ia diberkati, diampuni dan dikasihi, yang dinyatakannya terbuka kepada Pelatih Harrison. Hannah mengembalikan semua barang curiannya dan ke rumah sakit memberitahukan ayahnya. Dengan dukungan ayahnya, Hannah terus berlatih lari dan akhirnya berhasil menanggulangi kekurangannya serta berhubungan baik dengan ayahnya.
Pemeran
Alex Kendrick sebagai Pelatih John Harrison, bekas pelatih basket yang kehilangan timnya dan dengan enggan menjadi pelatih lari cross-country
Shari Rigby sebagai Amy Harrison, istri John Harrison
Priscilla Shirer sebagai Kepala Sekolah Olivia Brooks, mentor Hannah Scott
Cameron Arnett sebagai Thomas Hill, seorang buta bekas pelari yang mempunyai rahasia masa silam
Aryn Wright-Thompson sebagai Hannah Scott, anak yatim piatu, murid sekolah menengah, pelari cross-country yang hidup dengan neneknya
Jack Sterner sebagai Ethan Harrison, putra sulung John Harrison
Ben Davies sebagai Pelatih Myers
Latar belakang
John Harrison (Alex Kendrick) adalah pelatih basket sekolah menengah atas yang kehilangan impiannya untuk meraih juara negara bagian karena kabar-kabar buruk yang diterimanya akibat ditutupnya pabrik produksi terbesar di kotanya. Ia akhirnya mau menjadi pelatih lari cross-country dan membantu Hannah (Aryn Wright-Thompson), seorang yang tampaknya sulit untuk sukses, menjadi pemenang ("overcomer").
Produksi
Ide mengenai film Overcomer muncul pada diri Alex Kendrick pada tahun 2011 ketika menghadiri pertandingan cross-country untuk anak-anak:
Aku melihat banyak ayah melatih anak-anak mereka, berbicara kepada mereka, menguatkan mereka ... [d]an aku ingat Paulus dalam kitab suci berbicara mengenai hidup seperti suatu perlombaan. Dan engkau ingin menyelesaikan dengan baik. Kemudian [ide itu] menjadi bahan doa. Kemudian ketika kami mendoakannya, 'Tuhan, apakah yang Engkau inginkan untuk kami lakukan?', hal itu muncul kembali dalam pikiran dan menjadi pembicaraan mengenai identitas.[6]
Overcomer mempunyai anggaran $5 juta, yaitu $2 juta lebih banyak dari film terakhir mereka, War Room'.[1] Berkat anggaran yang lebih besar, film itu dapat dibuat dengan peralatan kamera yang sama dengan yang dipakai dalam pembuatan film The Avengers,[9] termasuk pengambilan gambar dalam ruangan pada suatu set yang dibangun oleh kru produksi, sesuatu yang belum pernah dilakukan oleh Kendrick bersaudara pada film-film mereka sebelumnya.[10] Produser dan penulis skenario bersama Stephen Kendrick mengatakan mengenai film karya mereka ini: "[Overcomer adalah] pengambilan gambar terbaik ... deengan tata cahaya terbaik. Aku dapat berkata akting terbaik dalam banyak hal. Ceritanya memuat banyak hal-hal tak terduga."[6]
Sejumlah aktor yang pernah muncul pada film-film sebelumnya juga berperan dalam Overcomer, termasuk Priscilla Shirer dan Ben Davies. Paul Mills, yang membuat musik pengiring untuk War Room, juga membuat musik untuk Overcomer.
Tema
Tema utama Overcomer adalah menemukan identitas seseorang dalam Kristus,[11][12] dan terutama didasarkan pada Surat Efesuspasal 1 dan 2.[13] Mengenai topik yang dibahas dalam film, Alex Kendrick mengatakan:
Budaya kita ingin mengatakan identitas adalah apa yang engkau rasakan, atau apa yang dikatakan oleh budaya mengenaimu, atau suatu status, status pekerjaan, status keuangan, ... [d]an semua itu dapat berubah. Maka, siapa engkau ketika semua yang engkau kenal itu dilucuti daripadamu?[6]
Mengenai sifat agamawi film ini dan produksi-produksi Kendrick Brothers sebelumnya, Kendrick berkata:
Tujuan utama kami adalah membantu orang yang sudah mengenal Kristus, untuk terus bertumbuh dan hidup dalam kepercayaan mereka.
Tetapi ada kebenaran dalam film-film kami yang akan berbicara kepada orang bukan Kristen juga. Banyak orang yang melihat film kami terkena pesan-pesannya meskipun mereka bukan sealiran kepercayaan dengan kami.
Kami membuat film, tetapi hanya Allah yang dapat mengubah hati.[14]
Overcomer ditayangkan awal di sejumlah kota, termasuk Atlanta, Georgia.[1] Juga ditayangkan awal pada tanggal 28 Maret 2019 pada Proclaim 19 National Religious Broadcasters.[15] Film itu dirils pada gedung-gedung bioskop di Amerika Serikat pada tanggal 23 Agustus 2019.
Penerimaan
Box office
Di Amerika Serikat dan Kanada, Overcomer diproyeksikan menerima pendapatan kotor sekitar $6 juta dari 1723 gedung bioskop pada akhir minggu perdana.[16] Sebelum dirilis, Fandango melaporkan bahwa pembelian karcis sebelum rilis telah melampaui film Breakthrough, yang mendapatkan $11,2 juta pada bulan Maret 2019.[17]Overcomer menghasilkan $3 juta pada hari pertama, termasuk $775.000 dari penayangan preview Kamis malam.
[18] Akhirnya mendapatkan lebih dari target, $8,2 juta untuk akhir minggu pertama, terutama dari negara-negara bagian di Barat-Tengah dam Selatan.[19]
Tanggapan
Pada Rotten Tomatoes, film ini diberi rating persetujuan 38% berdasarkan 8 review dengan rating rata-rata 5.1/10.[20] Pada Metacritic film ini mendapat skor rata-rata 17 dari 100, berdasarkan 5 kritikus.[21] Para penonton yang dipolling oleh CinemaScore memberikan film ini nilai langka "A+" on pada skala A+ sampai F (terburuk). Deadline Hollywood mencatat bahwa meskipun tampaknya "standard" untuk film agama, Kendrick menjadi sutradara kedua (setelah Rob Reiner) yang mendapatkan nilai A+ untuk tiga film berbeda.[19]