S.S. Ourang Medan adalah kapal kargo Belanda yang menurut beberapa pengarang meledak di perairan Selat Malaka setelah seluruh krunya tewas karena mungkin gas beracun atau yang lain . Muncul keraguan terhadap kebenaran cerita ini,tapi pesan sos dari kapal ini pernah ada, dan bukan hanya berupa legenda.[1]
Referensi pertama mengenai insiden di kapal ini adalah pada Proceedings of the Merchant Marine Council Mei 1952. Catatan ini dipublikasi oleh United States Coast Guard.[2] Catatan mengenai insiden kapal ini telah muncul dalam berbagai buku dan majalah, terutama di Forteana. Kebenaran peristiwa ini masih belum diketahui, dan catatan mengenai pembangunan dan sejarah kapal masih belum diketahui. Pencarian akan adanya pencatatan resmi mengenai kapal ini tidak membuahkan hasil.[1]
Peristiwa
Menurut kisah, pada Juni 1947[1] (Gaddis dan catatan lainnya memperkirakan pada Februari 1948[3][4]), dua kapal Amerika yang sedang berada di Selat Malaka, City of Baltimore dan Silver Star, di antara kapal-kapal lainnya, mendapat pesan dari kapal Belanda Ourang Medan.[1][5] Operator radio pada kapal melaporkan kematian kapten kapal dan seluruh krunya, dan akhirnya ia mengatakan "Aku akan mati".[3] Ketika kru Silver Star berhasil menemukan kapal Ourang Medan, kapal ini penuh dengan mayat (termasuk mayat seekor anjing) yang terlihat tewas ketakutan. Tidak ada korban selamat atau luka pada orang yang tewas.[3][4] Api tiba-tiba menjalar di kargo kapal, sehingga tim itu segera melarikan diri dari Ourang Medan, dan tidak ada investigasi lebih lanjut. Selanjutnya, Ourang Medan terlihat meledak dan tenggelam.[3][6]
Teori
Kargo yang berbahaya
Bainton dan beberapa orang lainnya mengeluarkan hipotesis bahwa Ourang Medan mungkin terlibat dalam operasi penyelundupan bahan kimia seperti potasium sianida dan nitrogliserin. Menurut teori ini, air laut telah memasuki kapal, dan kargo bereaksi dengan mengeluarkan gas beracun, yang menyebabkan kru tewas keracunan. Selanjutnya, air laut akan bereaksi dengan nitrogliserin, menyebabkan kapal terbakar dan meledak.[1]
Keracunan karbon monoksida
Gaddis mengeluarkan teori bahwa api atau malafungsi pada sistem uap kapal menyebabkan kapal karam. Selanjutnya, karbon monoksida yang dikeluarkan akan menyebabkan seluruh kru tewas, dengan api pelan-pelan menjalar, menyebabkan hancurnya Ourang Medan.[3]
Fenomena paranormal
Kisah ini muncul di berbagai majalah dan buku di Forteana, dimulai pada artikel di Fate Magazine tahun 1953. Penulis seperti Jessup memperkirakan bahwa kapal tersebut diserang oleh BETA (Benda Terbang Aneh)[7] atau kekuatan paranormal. Bukti yang dimasukan oleh sumber tersebut adalah ketiadaan penyebab alami kematian, ekspresi ketakutan pada wajah mayat, dan rumor bahwa mayat tersebut menunjuk musuh yang tidak diketahui.[4]
Keraguan
Beberapa pengarang menyatakan ketidakmampuan mereka untuk menemukan kapal ini pada Lloyd's Shipping Register.[1][5][6] Selain itu, tidak ada catatan registrasi untuk kapal yang bernama Ourang Medan, termasuk di Belanda. Kurangnya informasi mengenai kapal ini menumbuhkan kecurigaan mengenai kebenaran peristiwa ini.
Dalam budaya populer
- Man of Medan, permainan video horor yang terinsipirasi dari cerita kapal misterius ini.
Referensi
- ^ a b c d e f Bainton, Roy (September 1999). "A Cargo of Death". Fortean Times. hlm. 28. Archived from the original on 2007-02-05. Diakses tanggal 2010-03-03.
- ^ "We Sail together". Proceedings of the Merchant Marine Council. U.S. Coast Guard. 9 (5): 107. May 1952.
- ^ a b c d e Gaddis, Vincent (1965). Invisible Horizons. Ace Books, Inc., New York. hlm. 125–126. ISBN 0441371779.
- ^ a b c Edwards, Frank (June 1953). "Strangest of All". Fate Magazine.
- ^ a b Raybin Emert, Phyllis (1990). Mysteries of Ships and Planes. Tom Doherty Associates, Inc., New York. ISBN 0812594274.
- ^ a b Winer, Richard (2000). Ghost Ships. Berkley. ISBN 0425175480.
- ^ Jessup, Morris K. (1955). The Case For the UFO. Citadel Press, New York. hlm. 88–90.
Pranala luar
20°00′S 179°00′W / 20.000°S 179.000°W / -20.000; -179.000