Sabian (/ˈseɪbiənz/; bahasa Arab: الصابئةal-Ṣābiʼah atau الصابئونal-Ṣābiʼūn) dari tradisi Timur Tengah adalah sebuah kelompok agama yang disebutkan tiga kali dalam al-Qur'an sebagai Ahli Kitab, bersama dengan Yahudi dan Nasrani.[1] Dalam hadist, mereka singkatnya dikatakan menjadi mualaf.[2] Rasa penasaran terhadap identitas dan sejarah kelompok tersebut makin meningkat sepanjang waktu. Diskusi dan penyelidikan terhadap Sabian mulai muncul dalam sastra Islam pada masa berikutnya. Sabian diidentifikasikan oleh para penulis awal dengan kelompok Yahudi Nasrani Elkesait, dan dengan kelompok-kelompok Gnostik seperti Hermetisis dan Mandaean. Sekarang, Mandaean masih banyak diidentifikasikan sebagai Sabian.[3]
Dalam al-Qur'an
Sesungguhnya, orang-orang Mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani, dan orang-orang Shabiin, siapa saja di antara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian, dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.[Qur'anAl-Baqarah:62]
Sesungguhnya, orang-orang Mukmin, orang-orang Yahudi, Shabiin, dan Nasrani, siapa saja (di antara mereka) yang benar-benar saleh, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.[Qur'anAl-Ma’idah:69]
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Shaabi-iin, orang-orang Nasrani, orang-orang Majusi dan orang-orang musyrik, Allah akan memberi keputusan di antara mereka pada hari kiamat. Sesungguhnya Allah menyaksikan segala sesuatu.[Qur'anAl-Hajj:17]