Operasi OttoOperasi Otto (bahasa Jerman: Unternehmen Otto) adalah sandi yang dipilih oleh Adolf Hitler untuk "Arahan Militer untuk Invasi di Austria pada 11 Maret 1938".[1] Awalnya "Operasi Otto" adalah rencana intervensi militer oleh Jerman apabila monarki Habsburg kembali berkuasa di Austria, dan operasi ini sendiri dinamai dari putra mahkota Habsburg saat itu, Otto von Habsburg.[2] Menurut rencana tersebut, dengan memanfaatkan perpecahan politik di antara orang Austria, pasukan Jerman akan bergerak menuju Wina dan mematahkan semua perlawanan. Sebagian dari Luftwaffe akan mendukung angkatan darat.[3] Hitler mengeluarkan Arahan Nomor 1 untuk Operasi Otto pada pukul 2.00 tanggal 11 Maret 1938 setelah Kanselir Austria Kurt Schuschnigg merencanakan referendum mengenai penyatuan Austria dengan Jerman. Schuschnigg berharap agar rakyat Austria akan menunjukkan keinginan mereka untuk tetap merdeka dalam referendum ini, dan ia juga menetapkan batas usia minimal 24 tahun karena kebanyakan pemuda saat itu mendukung penyatuan dengan Jerman. Hitler memerintahkan Operasi Otto untuk mencegah referendum ini. Nama operasi ini tidak pernah diganti. Menurut rencana Operasi Otto, pasukan Jerman akan menyerang Austria pada 12 Maret 1938. Operasi Otto akan dipimpin oleh Hitler sendiri. Pada akhirnya Schuschnigg membatalkan referendum dan mengundurkan diri. Pasukan Jerman kemudian memasuki Austria pada 12 Maret 1938, sehingga berlangsunglah peristiwa Anschluss atau aneksasi Austria oleh Jerman Nazi.[4] Referensi
|