Operasi DenverOperasi Denver, atau kadang disebut juga Operasi INFEKTION, adalah upaya disinformasi dari pihak KGB Uni Soviet pada tahun 1980an untuk menciptakan kesan bahwa HIV/AIDS adalah penyakit buatan Amerika Serikat.[1] Latar belakangBulan September 1985, KGB menginformasikan seluruh negara bagian dari Pakta Warsawa bahwa mereka memulai kampanye disinformasi baru, yang menyatakan bahwa Amerika Serikat kini sedang terjangkit wabah AIDS, dan mereka sendiri lah penciptanya. Kondisi ini diharapkan akan membuat opini akan cenderung lebih menguntungkan Uni Soviet. Bukti mengenai rencana ini didapat oleh Christopher Nehring dari arsip Badan Intelijen dan Keamanan Bulgaria. Bekerjasama dengan Stasi, intelijen Jerman Timur, KGB menciptakan banyak sekali dokumen dan testimoni palsu yang menyatakan bahwa sebenarnya virus HIV tidak berasal dari Afrika seperti yang telah diteliti, namun diciptakan Amerika Serikat di laboratorium rahasia untuk pengembangan senjata biologis di Fort Detrick, Maryland.[1] Berikut kutipan dokumen KGB tersebut:
atau terjemahan bebasnya,
Menurut sejarahwan Douglas Selvage, upaya yang diberi nama kode "Denver" ini sangat berhasil, bahkan jauh melebihi harapan KGB dan Stasi. Banyak manusia di seluruh dunia, termasuk warga negara Amerika Serikat sendiri, percaya bahwa Amerika Serikat lah yang harus bertanggung jawab atas penularan HIV/AIDS.[1] Tindak lanjut StasiPada September 1986, Stasi mulai meminta Bulgaria bekerjasama untuk mengeksekusi instruksi ini. Jerman Timur akan memberikan berbagai dokumen yang akan memberi petunjuk bahwa penyakit baru ini adalah hasil riset, produksi, dan penggunaan senjata biologis oleh Amerika Serikat. [2] Hasil riset yang dimaksud dibuat oleh pasangan Jakob dan Lilli Segal, yang diberi nama kode Diagnosis, berjudul “AIDS: Its Nature and Origin”. Informasi penelitian ini disebarluaskan melalui brosur dalam pertemuan Non-Aligned Movement pada Bulan August-September 1986. [2] KGB sendiri mengkonfirmasi kepada pihak Bulgaria bahwa Stasi membantu mereka dalam operasi ini, dan di titik tertentu, juga akan dibantu oleh Ceko. Sayangnya, dokumen lainnya mengenai operasi ini hilang, sehingga menyulitkan penelusuran lebih lanjut, apa yang sebenarnya dilakukan oleh berbagai pihak untuk menyebarkan disinformasi tersebut.[2] Laporan SegalDalam laporannya, Segal membuat postulat bahwa AIDS dibuat dengan mengkombinasi dua retrovirus yang sama sekali berbeda, VISNA dan HTLV-1.[3] Ringkasan laporan berbunyi sebagai berikut:
atau terjemahan bebasnya:
PenyebaranInformasi ini pertama kali muncul di koran India, Patriot, yang dikonfirmasi oleh anggota KGB yang membelot, Ilya Dzerkvelov, sebagai upaya disinformasi oleh KGB.[3] Bulan July 1983, sebuah surat kaleng dari "Seorang ilmuwan dan ahli antropologi Amerika Serikat" mengakui bahwa HIV/AIDS adalah senjata biologis yang diproduksi di Fort Detrick. Hal ini ditandai oleh CDC yang berusaha mencari virus yang asing bagi populasi Eropa dan Asia, yang kemudian diikuti oleh munculnya HIV/AIDS. Surat itu mengklaim bahwa CIA terus berusaha agar virus itu menular sampai ke Pakistan, dan mau tidak mau akan akan ikut mengancam penduduk India.[3] Sebulan kemudian, surat kabar Soviet Literaturnaya Gazeta, yang juga merupakan media terkenal untuk disinformasi KGB,[4] menerbitkan sebuah artikel dari Valentin Zapevalov yang berjudul, "Panik di Barat, atau apa yang tersembunyi di balik sensasi seputar AIDS". Artikel tersebut mengutip (dis)informasi yang terkandung dalam artikel Patriot[5], tetapi juga memberikan rincian lebih lanjut mengenai dugaan pengembangan virus AIDS. Karyawan CDC diduga telah membantu Pentagon dengan pergi ke Zaire, Nigeria, dan Amerika Latin untuk mengumpulkan sampel "virus yang paling patogen" yang tidak dapat ditemukan di Eropa atau Asia, lalu mengkombinasinya menjadi virus mematikan. Surat kabar ini juga menuduh Amerika Serikat sengaja menyebarkannya makin luas, termasuk Haiti, dan menargetkan pecandu narkoba, homoseksual, dan gelandangan.[6] Berita ini makin tersebar luas hingga Kuwait, Bahrain, Finland, Sweden, Peru, dan negara lain.[7] Di Uni Soviet sendiri, kabar ini bersirkulasi di 40 media, dan lebih jauh lagi menyebar ke seluruh dunia, termasuk Bolivia, Grenada, Pakistan, New Zealand, Nigeria, dan Malta. Beberapa pesan bahkan menular sampai ke Indonesia dan Filipina.[3] Pola ini menunjukkan bagaimana disinformasi ala Uni Soviet bekerja, dimulai dari pesan yang seolah muncul di luar Uni Soviet, kemudian diamplifikasi oleh media di Uni Soviet. Di negara tertentu, Uni Soviet bahkan membayar pemuatan oleh media dalam bentuk media placement atau iklan, misalnya India dan Ghana.[3] Media Uni Soviet sendiri berusaha berlindung dibalik kebebasan pers sekalipun informasi yang mereka sebarkan keliru, dengan mengingatkan akan jargon "glasnost."[3] Akhir kisahSekalipun Uni Soviet akhirnya runtuh, pesan keterlibatan Amerika Serikat dala pembuatan virus HIV/AIDS terus menyebar hingga kini. Bahkan pola ini, begitu berhasilnya sehingga digunakan untuk menciptakan propaganda lain, seperti Virus Ebola.[2] Referensi
|