Nyubuk majeu adalah salah satu adat masyarakat Lampung yang diartikan sebagai salah satu proses dari keluarga yang ingin melihat secara langsung kondisi sang gadis atau calon pengantin wanita setelah sebambangan. Nyubuk majeu merupakan salah satu proses pihak keluarga yang ingin melihat langsung kondisi seorang gadis atau calon pengantin wanita setelah sebambangan dan sebelum dilakukan upacara adat yang dilakukan oleh mempelai pria. Sebambangan adalah prosesi membawa lari gadis lampung dengan maksud untuk dinikahi dengan adanya kesepakatan dari kedua belah pihak. Nyubuk majeu biasanya dilakukan pada malam hari yang dilakukan oleh ibu-ibu atau gadis, setiapa keluarga mempelai diharuskan memakai penutup wajah (sarung) yang hanya terlihat matanya saja.
Nyubuk majeu juga merupakan suatu momen yang dapat dimanfaatkan oleh keluarga besar mempelai wanita maupun mayarakat yang datang secara berkelompok, dengan tujuan dapat melihat suasana batiniah dan lahiriah dari calon pengantin wanita.[1]
Rujukan
- ^ Dwiari Ratnawati, Lien (2018). Penetapan Warisan Budaya Takbenda Indonesia Tahun 2018. Jakarta: Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. hlm. 101.