Nyamuk dalam Al-Qur'anNyamuk dalam Al-Qur'an disebutkan pada Surah Al-Baqarah ayat ke-26. Penyebutan nyamuk di dalam Al-Qur'an oleh Allah dijadikan sebagai perumpamaan untuk menyesatkan orang fasik dan menjadi petunjuk bagi orang beriman. Di sisi lain, penyebutan hewan yang berukuran lebih kecil dibadingkan nyamuk di dalam Al-Qur'an menjadi isyarat mengenai keberadaan mikroorganisme. PenyebutanNyamuk adalah salah satu hewan yang disebutkan di dalam Al-Qur'an.[1] Penyebutannya dalam Surah Al-Baqarah pada ayat ke-26.[2] Dalam ayat ini, nyamuk disebutkan dengan sebutan بَعُوۡضَةً (ba’udlah).[3][4] Kata بَعُوۡضَةً dalam ayat ini secara spesifik merujuk kepada nyamuk betina.[5] PelajaranPerumpamaan bagi manusiaPenyebutan nyamuk di dalam Al-Qur'an sebagai suatu perumpamaan oleh Allah.[6] Penyebutannya dalam Surah Al-Baqarah pada ayat ke-26 dijadikan sebagai contoh untuk menyesatkan orang-orang yang fasik dan memberi petunjuk bagi orang-orang yang beriman.[7] Isyarat keberadaan mikroorganismeDalam Surah Al-Baqarah pada ayat ke-26, setelah penyebutan nyamuk disebutkan pula adanya hewan yang lebih kecil dibandingkan dengan nyamuk. Istilah yang digunakan ialah فَمَا فَوۡقَهَا.[3] Penggunaan istilah ini mengisyaratkan adanya keberadaan mikroorganisme. Karena penggunaan istilah juga dapat diartikan sebagai "sesuatu yang lebih sederhana dibandingkan nyamuk". Kesederhanaan ini diartikan sebagai sesuatu yang struktur tubuhnya lebih sederhana dibandingkan nyamuk.[8] ReferensiCatatan kaki
Daftar pustaka
|