Nusaibah binti Ka'ab
Nusaibah binti Ka'ab (Arab: نسيبة بنت كعب), dikenal juga dengan sebutan Ummu Umarah, merupakan salah satu wanita yang pertama memeluk Islam dan dikenal karena jasa-jasanya dalam berbagai pertempuran dalam membela Islam. Salah satu pertempuran besar yang pernah dia ikuti adalah pertempuran Uhud, di mana ia mendedikasikan dirinya untuk menjadi pelindung Rasulullah dari serangan musuh. Selain pertempuran Uhud, dia juga terlibat dalam beberapa peristiwa penting dalam sejarah Islam seperti bai'at Aqabah kedua, perjanjian Hudaibiyah, pertempuran Hunain, dan pertempuran Yamamah.[1] Latar belakangUmmu Umarah atau Nusaibah binti Ka'ab bin Amr bin 'Auf bin Mabdzul berasal dari kalangan Al-Anshariyah, Al-Kahzrajiyyah, An-Najjariyah, Al-Maziniyyah, Al-Madaniyyah. Ia adalah saudara dari Abdullah bin Ka'ab yang tewas di pertempuran Badar. Nusaibah adalah istri dari Zaid bin 'Ashim Al-Mazini An-Najjari dan dikaruniai dua anak yaitu Abdullah dan Habib. Setelah Zaid bin 'Ashim meninggal, dia menikah dengan Ghaziyyah bin 'Amr Al-Mazini An-Najjari. Dalam kehidupan rumah tangganya yang kedua, dia dikaruniai putra bernama Tamim dan putri bernama Khaulah.[2][3] Keislaman Nusaibah dimulai dari dakwah Mushab bin Umair yang ditunjuk Nabi Muhammad saw untuk mengajak penduduk Madinah beribadah hanya kepada Allah. Pada tahun berikutnya, ia pergi bersama Mushab bin Umair beserta 73 pria dan satu orang wanita untuk menghadap Nabi Muhammad saw dalam bai'at Aqabah kedua.[1] KontribusiPertempuran UhudPerang Uhud merupakan perang di mana pasukan musim mengalami kekalahan atas pasukan Quraisy. Hal ini disebabkan pasukan pemanah muslim yang diperintahkan untuk tetap berada di kaki bukit Uhud di bagian barat turun untuk mengambil harta rampasan perang. Situasi ini dimanfaatkan oleh pasukan Quraisy untuk menyerang dari arah belakang dan berhasil menewaskan sebagian besar kaum muslimin. Pasukan Quraisy mulai mencari Nabi Muhammad guna membunuhnya. Melihat kejadian tersebut, beberapa pasukan muslim berkumpul untuk melindungi Nabi Muhammad, salah satu pasukan yang terdepan adalah Nusaibah binti Ka'ab beserta kedua anaknya.[4] Referensi
|