Artikel atau sebagian dari artikel ini mungkin diterjemahkan dari Phatthida Patcharawirapong di ms.wikipedia.org. Isinya masih belum akurat, karena bagian yang diterjemahkan masih perlu diperhalus dan disempurnakan. Jika Anda menguasai bahasa aslinya, harap pertimbangkan untuk menelusuri referensinya dan menyempurnakan terjemahan ini. Anda juga dapat ikut bergotong royong pada ProyekWiki Perbaikan Terjemahan.
(Pesan ini dapat dihapus jika terjemahan dirasa sudah cukup tepat. Lihat pula: panduan penerjemahan artikel)
Phatthida Patcharaveerapong
Phatthida 2020
Nama asal
ภัทรธิดาดา พัชรวีระพงษ์
Lahir
Phatthida Patcharaveerapong[1] (1984-09-13)13 September 1984 Bangkok, Thailand
Phatthida Patcharaveerapong (bahasa Thai: พัชรวีระพงษ์; 13 September 1984 – 24 Februari 2022) alias Pataratida Patcharawirapong (bahasa Thai: ภัทรธิดา พัชรวีระพงษ์), lebih dikenal sebagai Tangmo (bahasa Thai: แตงโม) adalah Aktris AsalThailand yang dikenal untuk perannya dalam sejumlah drama Thailand.[4] Ia memulai debutnya di dunia seni peran pada tahun 2003.[5][6]
Kematian
Pada 24 Februari 2022, Nida terlibat dalam satu kecelakaan ''speedboat'' di Sungai Chao Phraya, Provinsi Nonthaburi pada pukul 22.30 (waktu setempat) ketika mengambil gambar di kawasan Jambatan Rama VII di sana, diduga akibat terjatuh dari speedboat itu. Operasi pencarian dimulai tim penyelamat pada tengah malam.[7] Pada 26 Februari pukul 13.00 waktu Thailand, tim penyelamat berhasil menemui jenazah wanita terapung di kawasan Jeti Pibul 1. Jenazah itu kemudian dibenarkan sebagai jenazahnya oleh orang terdekat (ibunda dan kakak Nida) sebelum dibawa ke infrastruktur forensik polisi setempat untuk tujuan otopsi.[8][9] Hasil otopsi mendapati Nida meninggal akibat lemas, dengan efek cedera di bagian betisnya, tetapi tidak dikatakan sebagiannya berasal dari perkelahian.[10] Setelah itu, dua orang (pemilik dan pemandu speedboat) ditahan, tetapi dinyatakan bebas kemudiannya.[11] Ibunda Nida juga bersetuju untuk menerima santunan sebanyak 30 juta baht atas kematian putrinya dari pihak bertanggungjawab.[12]
Insiden ini menjadi hangat di seluruh Thailand jika ada unsur kejahatan terlibat dalam kasus ini, terutamanya berkaitan pernyataan dari ibunda Nida yang menduga ada unsur seperti itu dari awal kasus.[13] Insiden itu turut dicemari tuduhan otoritas yang diduga tunduk pada elit lokal.[12] Pembayaran santunan kepada ibunda Nida itu juga dikecam oleh sebagian warga Thailand karena dianggap ingin menyembunyikan unsur pidana yang dituduhkan.[12]
Nida awalnya diduga jatuh dari speedboat disaat ingin buang air kecil di bagian buritan.[14] Namun setelah otopsi kedua sekalipun, belum ada bukti yang kuat yang menjelaskan sebab kematiannya.