Nicky Cruz
Nicky Cruz (lahir 6 Desember 1938 di San Juan, Puerto Rico) adalah seorang penginjil Kristen terkenal di dunia dan pendiri Nicky Cruz Outreach, sebuah pelayanan penginjilan Kristen. Dia juga pernah menjadi direktur dari Teen Challenge, di bawah pelayanan David Wilkerson sebelum mendirikan rumah pelayanannya sendiri di California. Sebelum bertobat, ia adalah pemimpin sebuah geng di kota New York, yakni Mau-Maus. Latar belakangNicky dibesarkan di salah satu kawasan terburuk dari San Juan. Orangtuanya adalah dukun yang mempraktikkan BrujerÃa, dalam ungkapan Spanyol yang berarti ilmu sihir. Secara mental ia dianiaya oleh orang tuanya. Ibunya menjulukinya dengan "anak setan". Pada 1 Januari 1955, ketika berusia 16, orang tuanya mengirimnya untuk tinggal bersama kakaknya di New York. Dia pindah ke Fort Greene, Brooklyn. Tinggal di sebuah kompleks perumahan dengan lebih dari 30.000 jiwa orang Puerto dan kulit hitam Amerika. Kehidupan pada saat itu begitu sulit, ia kemudian bergabung dengan sebuah geng yang disebut Mau-Maus. Sekitar enam bulan kemudian Nicky Cruz terpilih menjadi pemimpin geng, dan akhirnya, mereka terkenal sebagai salah satu geng paling ditakuti di kota New York.[1][2] PertobatanTak lama setelah itu, seorang pendeta yang bernama David Wilkerson berkhotbah di lingkungan itu dimana dia bertemu dengan Nicky Cruz. Pendeta itu mengatakan kepada Cruz bahwa Jesus mencintainya dan tidak akan pernah berhenti mencintainya. Cruz menanggapinya dengan menampar Wilkerson dan mengancam untuk membunuhnya. Wilkerson melihat ke wajah Cruz dan mengatakan bahwa dia bisa saja memotong Wilkerson menjadi ribuan potong, tetapi setiap bagian itu akan tetap mencintainya. Wilkerson mengatakan bahwa tidak ada yang bisa membunuh cinta, dan bahwa Allah adalah kasih. Sore itu sang pendeta muncul di markas Mau-Maus untuk mengulangi pesannya, dan ditampar lagi oleh Nicky Cruz. Wilkerson hanya tersenyum, dan kemudian mendoakannya.[1][2] Dua minggu kemudian, Wilkerson mengadakan penginjilan di kawasan itu. Ketika Cruz mendengar tentang hal itu, ia memutuskan untuk pergi dan memberikan "pelajaran" kepada pendeta itu dan dengan beberapa anggota geng, ia menuju ke arena tinju di mana acara itu diadakan, dalam sebuah bus yang dikirim khusus oleh Wilkerson. Menurut Cruz, ketika ia tiba di arena, dia merasa bersalah tentang hal-hal yang telah ia lakukan dan mulai berdoa. Wilkerson berkhotbah, kemudian meminta Mau-Maus untuk mengambil kolekte. Nicky melompat berdiri dan memimpin kelompok geng melalui kerumunan orang-orang yang hendak memberikan uang. Ke belakang panggung, ia melihat keluar, tetapi terpana oleh kenyataan bahwa seseorang telah benar-benar percaya padanya. Dia memberi uang untuk Wilkerson di atas panggung. Kemudian, Wilkerson memberikan panggilan altar, dan banyak anggota geng merespon. Wilkerson berdoa dengan Cruz, dan Cruz meminta Tuhan untuk mengampuninya.[1][2] Hari berikutnya Cruz dan beberapa anggota geng yang telah bertobat pergi menuju ke kantor polisi dan menyerahkan semua batu bata, pistol dan pisau mereka, hal ini sungguh mengejutkan para petugas polisi. Cruz mulai mempelajari Alkitab dan memutuskan untuk belajar teologia di Bible College. Ia menjadi seorang pengkhotbah dan kembali ke lingkungan lamanya untuk berkhotbah dan menobatkan beberapa anggota Mau-Maus, termasuk pemimpinnya yang baru, Israel Narvaez.[1][2] BukuNicky Cruz telah menulis dua otobiografi, Run Baby Run, bersama Jamie Buckingham (1968), dan Soul Obsession, bersama Frank Martin (2005).[1] Ia juga menulis beberapa buku dengan tema Kristen, diantaranya The Corruptors (1974), The Magnificent Three (1976), dan Destined to Win (1991).[1] ReferensiPranala luar
|