Ngawi (diucapkan "na-wi") adalah desa nelayan yang terletak lima kilometer dari Tanjung Palliser, titik paling selatan di Pulau UtaraSelandia Baru. Desa ini dipenuhi rumah-rumah kayu kecil bernama bach.
Ngawi memiliki jumlah traktor per kapita tertinggi di dunia.[1] Traktor dipakai untuk mendorong dan menarik kapal dari air karena di sana tidak ada dermaga atau akses ke laut selain pantai.[2]
Di daerah ini terdapat populasi anjing laut berbulu yang besar. Hewan laut yang paling sering ditangkap adalah Paua (sejenis abalon yang cangkang dan dagingnya menjadi daya tarik), lobster air tawar, dan ikan kod. Desa ini populer di kalangan nelayan kapal dan nelayan tombak.
Ngawi memiliki iklim yang keras disertai angin kencang. Hampir tidak ada pohon di sekitar desa ini. Suhu udara biasanya naik drastis pada musim panas. Beberapa kapal terdampar di pesisirnya yang berbatu.
Pada Mei 2006, sutradara Peter Salmon membuat film pendek berjudul Fog di Ngawi. Salmon tertarik dengan lansekapnya yang unik dan terpencil. Film ini tayang perdana di segmen Critic's Week di Festival Film Cannes 2007.