Neo-Impresionisme adalah teknik melukis dengan warna tidak lagi dicampur baik pada palet atau langsung di atas kanvas, melainkan ditempatkan sebagai titik-titik kecil yang bersebelahan. Pencampuran warna berlangsung dari jarak yang sesuai dengan mata pelukis.[1] Pencampuran warna ini disebut dengan campuran optik.[1] Neo-Impresionisme terutama berkembang di Prancis pada tahun 1886-1906 dan dipimpin oleh Georges Seurat.[2] Ia merupakan seniman yang meninggalkan Impresionisme dan mendukung teknik melukis yang didasarkan pada studi optik.[2] Didorong oleh tulisan kontemporer dalam teori warna (ditulis oleh Charles Henry, Eugene Chevreul dan Odgen Rood), penganut Neo-Impresionisme (Neo-Impresionis) percaya bahwa sentuhan terpisah dari warna menimbulkan hasil yang lebih bagus di mata pelukis daripada pencampuran warna konvensional dengan menggunakan palet.[2]
Sejarah Neo-Impresionisme
Neo-Impresionisme dimulai pada tahun 1884, ketika Georges Seurat (1859-1891) pertama kali bertemu Paul Signac (1863-1935).[3] Dua seniman muda ini bertemu di pameran Artistes Independants, pameran yang dilakukan sebagai bentuk protes terhadap kriteria seleksi dalam acara tahunan Paris Salon.[3]