Nasi Rumo (Bahasa Jawa: Sega Ruma atau Sega Rooma) atau lontong rumo adalah salah satu makanan khas kabupaten Gresik, Jawa Timur dan makanan ini sangat terkenal di kota asalnya tersebut. Nasi Rumo ini berisi bahan-bahan antara lain nasi atau lontong diletakkan di pincuk (tempat makan dari daun pisang), di atasnya diberi sayuran bayam rebus dan kerupuk yang sudah diremas, kemudian dilapisi dengan bubur rumo (bubur halus berwarna oranye yang dibumbui dengan bawang putih, cabe besar, lengkuas, kunyit). Setelah itu diberi sambal dan taburan koya, sehingga saat memakan nasi ini lidah kita akan merasakan buburnya yang gurih dan sedikit manis, ditambah dengan kukusan dedaunan yang gurih juga, sehingga akan menampakkan rasa yang enak dan lezat.[1][2] Cara memakan nasi rumo ini menggunakan sendok daun pisang. Makanan ini biasanya menjadi menu sarapan bagi masyarakat Gresik.[3] Makanan ini dapat ditemui di tempat makan kawasan wisata di Gresik atau di warung lesehan.[4]
Sejarah
Makanan ini pada awalnya dibuat oleh seorang perempuan yang serba kekurangan dari desa Roomo, Manyar, Gresik pada sekitar abad ke-15. Perempuan tersebut lantas mengeluh dan mengadukannya kepada salah satu wali di sana (kemungkinan Sunan Giri). Sang wali akhirnya menyuruhnya untuk bekerja dengan "menjual" desanya. Pada awalnya, si perempuan tersebut sangat kebingungan dengan perintah tersebut, tapi kemudian akhirnya dia menemukan jawaban setelah berpikir panjang. Maksud dari menjual desa adalah menjual sesuatu produk dengan menggunakan nama desanya sebagai nama produknya. Akhirnya seorang perempuan tersebut nasi yang ia racik sendiri menggunakan bumbu yang ia miliki dan diberi nama Sega Roomo yang berarti nasi dari desa Roomo.[5]