Nasi bungkus adalah nasi putih beserta lauk untuk satu orang yang dibungkus daun pisang beralas kertas, agar bisa dibawa dan dimakan di tempat lain. Nasi bungkus bukan nama jenis makanan melainkan cara mengemas makanan. Bila nasi beserta lauk-pauk dikemas dalam kotak dari karton, maka nasi tersebut disebut nasi kotak atau nasi dus.
Daun pisang digunakan sebagai pembungkus karena daun pisang mengeluarkan aroma harum bila terkena makanan panas. Kertas yang digunakan untuk nasi bungkus bisa berupa kertas koran bekas atau kertas bungkus makanan (kertas kraft dengan lapisan plastik). Jenis dan jumlah lauk dapat dipilih sendiri oleh pembeli, dan dapat berupa daging sapi, ayam, ikan, atau telur. Satu atau dua jenis masakan berkuah atau sayur sering ditambahkan penjual tanpa perlu diminta.
Nasi bungkus bisa dilengkapi dengan sendok plastik sekali pakai, walaupun banyak rumah makan dan warung yang mengharuskan nasi bungkus dimakan dengan tangan. Air putih atau air teh yang dibungkus kantong plastik kadang-kadang diberikan gratis saat membeli nasi bungkus kelas sederhana. Di dalam kemasan nasi kotak kadang-kadang dilengkapi dengan air mineral kemasan gelas plastik. Nasi kotak bahkan sudah menjadi salah satu cara penyajian makanan dalam penerbangan domestik di Indonesia.
Penjelasan Singkat
Bentuk nasi bungkus bergantung pada cara membungkus, tetapi biasanya berbentuk segi empat dengan bagian bawah bungkusan yang berisi nasi terlihat agak membesar dan berat. Bila dibeli lebih dari satu bungkus, penjual menggunakan lebih dari satu gelang karet atau gelang karet yang warnanya beda sebagai pengenal dari jenis lauk yang ada di dalam. Selain itu, penjual juga memberi kode berupa tulisan sekadarnya di bagian atas bungkus.
Nasi bungkus dapat dibeli di restoran Padang, warung tegal, penjual nasi campur, pedagang kakilima, atau dipesan dari katering. Di kereta api kelas ekonomi atau di stasiun bis juga dijumpai pedagang makanan yang menjual nasi bungkus. Di rumah makan padang, nasi bungkus juga dikenal dengan sebutan nasi rames yang dibungkus. Bila membeli nasi dengan lauk untuk dibungkus, maka nasi yang didapat sedikit lebih banyak hingga sangat banyak dibandingkan porsi nasi sewaktu dimakan di tempat.
Kegunaan nasi bungkus:
Makanan praktis - Nasi bungkus dimakan sewaktu ada pertemuan, keramaian, berwisata, atau makan siang yang dibeli untuk dinikmati di tempat lain.
Makanan bantuan - Nasi bungkus dan mi instan merupakan makanan praktis yang sering dibagikan untuk makanan bantuan bagi korban bencana alam di Indonesia. Nasi bungkus dibuat dalam jumlah besar di dapur-dapur umum untuk dibagi-bagikan di lokasi pengungsian.
Makanan perayaan dan bakti sosial - Santap bersama nasi bungkus merupakan salah satu bentuk ramah-tamah khas Indonesia. Nasi bungkus atau nasi kotak juga dibagi-bagikan setelah ada acara selamatan atau perayaan.
Turis yang datang ke Indonesia sering terkesan dengan nasi bungkus yang bila dibuka terlihat acak-acakan, tetapi enak dimakan meskipun turis tidak terbiasa makan tanpa sendok. Nasi bungkus yang dikenal orang asing biasanya adalah nasi bungkus dari restoran padang atau nasi bungkus campur di Bali.
Cara membungkus
Nasi dibungkus seperti kalau membungkus berbagai jenis makanan yang umum, seperti sate atau gado-gado:
Daun pisang beralas kertas berukuran sekitar 40 x 30 cm dilebarkan di atas telapak tangan
Nasi diletakkan di tengah-tengah dan dijepit dengan gerakan telapak tangan seperti mengatup
Lauk-pauk dan sayur ditambahkan ke dalam nasi
Sisi kiri dan kanan kertas pembungkus bagian muka dilipat ke depan agar saling bertemu
Bagian atas pembungkus yang sedikit berlebih dilipat ke depan agar isi tidak tumpah, dan bungkusan dikencangkan dengan karet gelang.
Nasi bungkus di luar negeri
Di luar Indonesia, nasi bungkus dikenal di Malaysia, Brunei, dan Singapura. Di Malaysia dikenal nasi lemak dengan pembungkus daun pisang yang disebut nasi lemak bungkus. Di Hong Kong, penjual nasi bungkus bisa ditemui setiap hari minggu di Taman Victoria dan lokasi-lokasi pertemuan TKW asal Indonesia. Di Arab Saudi, nasi bungkus bisa dibeli rumah makan milik orang Indonesia.