Nanak

Sebuah lukisan Tanjore dengan pengaruh akhir abad ke-19 menggambarkan sepuluh Guru Sikh. Guru Nanak berada di tengah.

Nanak adalah seorang tokoh yang paling utama dalam agama Sikh.[1] Ia lahir di Talwandi (sekarang Nankara Sahibempat puluh mil dari Lahore)pada tahun 1469 dan meninggal di Panjab pada tahun 1539.[2] Masa di mana Nanak hidup dilalui dengan kekacauan politik dan penindasan agama-agama.[1] Pemilik kuasa di wilayah Utara India adalah kalangan muslim.[1] Mereka menunjukkan toleransi yang sangat rendah terhadap kalangan Hindu dengan melarang ibadah umum dan menghancurkan kuil-kuil Hindu untuk menyebarkan agama Islam.[1] Tekanan-tekanan baik dari kalangan Muslim maupun Hindu yang mengutamakan kasta membuat Nanak memadukan kedua agama tersebut yang kemudian disebut agama Sikh.[1] Nanak belajar filsafat kedua agama ini dengan mengunjungi berbagai tempat di India dan negara-negara lainnya.[1] Percakapan yang panjang dengan Pendeta-Pendeta Hindu memberinya pengaruh filsafat Hindu dan perjalanannya ke Mekkah dan Madinah membuatnya semakin memahami agama Islam.[1] Meskipun Nanak mengambil beberapa prinsip dan ritus agama Hindu, ia tidak secara utuh membuang prinsip dan ritus lain.[1] Karya-karya penting yang ditulis oleh Nanak antara lain: Asa Di Var (Nyanyian-Nyanyian) dan Japji (Puisi-puisi).[1]

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i Ian P. McGreal. Great Thinkers of The Eastern World.1995. New York: Harper Collins Publisher. hal. 240
  2. ^ Macauliffe, Max Arthur (2004) [1909]. The Sikh Religion — Its Gurus, Sacred Writings and Authors. India: Low Price Publications. ISBN 81-86142-31-2. The third day of the light-half of the month of Baisakh (April-May) in the year AD 1469, but, some historians believe that the Guru was born on 15 April 1469 A.D.  . Generally thought to be the third day of Baisakh (or Vaisakh) of Vikram Samvat 1526. hal. 1