Nafsul Radhiyah adalah jiwa yang telah menyerahkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.[1] Rasa keikhlasan akan mampu meliputi dirinya dalam segala hal.[1] Sang pemilik nafsu inipun akan melakukan sesuatu tanpa pamrih.[1] Nafsu Radhiyah berada setelah tingkatannafsul Mutmainnah, yakni dapat diartikan sebagai nafsu yang ridho atau senang ketika berada di dekat Tuhan, termasuk mencintai, atau merasa puas jika bersama-Nya.[2] Nafsu ini hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu atau khusus (Arab: khawasul khawas).[2] Biasanya mereka adalah hamba-hamba Tuhan yang telah mencapai derajatwaliyullah ( yang berarti kekasih Tuhan), hal ini disebabkan karena mereka mncintai Tuhannya.[2]