Mya Nan NweAmadaw Mya Nan Nwe (bahasa Burma: အစ်မတော် မြနန်းနွယ်; bahasa Thai: เทพกระซิบ เมี๊ยะนานหน่วย , lit. "Malaikat bisikan"), juga dikenal sebagai Thaiknanshin (သိုက်နန်းရှင်, lit. "Penjaga tempat harta karun") adalah salah satu Nat yang terkenal di Burma. Ia merupakan roh dari keturunan kerajaan dari suku Shan dan Bamar yang lahir pada tanggal 22 Desember 1897. Ia berkontribusi dalam pekerjaan-pekerjaan religius, termasuk membangun kembali Pagoda Botahtaung yang hancur akibat Perang Dunia II. Setelah kematiannya pada tahun 1957, ia mulai dipuja sebagai Nat dan dipercaya mengabulkan permintaan siapapun yang memohon pertolongannya.[1] H Kuil Mya Nan Mwe dibangun di dalam Pagoda Botahtaung di Yangon pada tahun 1990.[1] Kuil ini menarik sekitar 700 orang pengunjung setiap harinya, dan pada akhir minggu dapat dikunjungi sekitar 1000 hingga 3000 orang pengunjung, termasuk para pemujanya yang berasal dari Thailand.[1][2] Ia memperoleh popularitas di Thailand setelah biografinya ditayangkan dalam salah satu program televisi Thai.[1] KultusMenurut kepercayaan masyarakat Myanmar, Mya Nan Nwe adalah sesosok naga yang melindungi harta untuk membangun pagoda dan bangunan religius lainnya. Ia akan berubah menjadi Nat dengan wujud seorang gadis cantik untuk melindungi emas yang terdapat di Pagoda Botahtaung.[3] Jenderal Than ShwePada suatu malam, konon Mya Nan Nwe mengunjungi Jenderal Than Shwe dalam mimpinya untuk memperingatkan bahwa represi yang dilakukan oleh pemerintahannya akan membawa konsekuensi yang sangat buruk. Selanjutnya terjadi Revolusi Saffron pada tahun 2007 yang membuat Jenderal Than Shwe berpikir bahwa Mya Nan Nwe membantu pemimpin pro-demokrasi Aung San Suu Kyi yang pada saat itu tengah dipenjara. Kurang dari setahun kemudian, Than Shwe turun dari kedudukannya sebagai salah satu pemimpin Myanmar sementara Aung San Suu Kyi dibebaskan dari penjara rumahnya.[3] Pada tahun 2009, Than Shwe memerintahkan patung Mya Nan Nwe ditutupi kain hijau, sementara kedua tangan patung diikat, setiap malam antara pukul 21.00 hingga 6.00 pagi. Meskipun masyarakat Myanmar, bahkan para pemimpin Junta militer, mempercayai takhayul, tindakan Than Shwe dianggap sangat berlebihan sehingga dirinya dikucilkan oleh Aliansi Semua Bikkhu Burma. Para bhikkhu menyebutnya mecchadhtti yang berarti "orang yang dungu mengenai agama".[3] Galeri
Lihat pulaReferensi
|