Calypso sangat disukai oleh orang-orang Afrika dan berpengaruh di Prancis, serta menjadi wahana bagi rakyat menyampaikan suara mereka. Musik ini ditandai dengan karakter ritme yang cepat dan harmoni vokalnya, yang kebanyakan sering dinyanyikan dengan bahasa Kreol Prancis, dipimpin oleh seorang griot. Begitu calypso dikembangkan, peran griot (awalnya diartiken sebagai musisi pengembara di Afrika Barat) yang kemudian dikenal sebagai chantuelle dan akhirnya calypsonian.
Mendes, John (1986). Cote ce Cote la Trinidad and Tobago Dictionary. John Mendes, Arima, Trinidad.
Quevedo, Raymond (Atilla the Hun). 1983. Atilla's Kaiso: a short history of Trinidad calypso (1983). University of the West Indies, St. Augustine, Trinidad. (Includes the words to many old calypsos as well as musical scores for some of Atilla's calypsos.)