Museum Ilmu Sihir50°41′20″N 4°41′31″W / 50.689°N 4.692°W
Museum Ilmu Sihir adalah sebuah museum yang didedikasikan untuk ilmu sihir Eropa, yang berlokasi di desa Boscastle di Cornwall, barat daya Inggris. Museum ini memamerkan benda-benda yang berhubungan dengan agama rakyat, upacara sihir, Freemasonry, dan Wicca, dengan koleksi benda-bandanya yang jumlahnya terbesar di dunia. Museum ini didirikan oleh ahli sihir rakyat asal Inggris Cecil Williamson pada tahun 1951 untuk memamerkan koleksi artefak-artefak pribadinya. Pada awalnya, museum ini dikenal sebagai Pusat Cerita Rakyat Takhyul dan Ilmu Sihir, berlokasi di kota Castletown di Pulau Man. Di museum tersebut, Williamson dibantu oleh seorang ahli Wicca terkenal Gerald Gardner, yang tinggal di sana sebagai "penyihir wanita yang menetap". Setelah pertemanan mereka memburuk, Gardner membeli institusi tersebut dari Williamson pada tahun 1954, mengganti namanya menjadi Museum Ilmu Sihir. Museum milik Gardner di Castletown tersebut tetap dibuka hingga tahun 1970an, ketika ahli waris Gardner, Monique Wilson, menjual isi museum tersebut kepada perusahaan Ripley's. Pada tahun 1954, Williamson membuka museum saingan di Inggris, yang dikenal dengan nama Museum Ilmu Sihir. Lokasi pertamanya terletak di Windsor, Berkshire, dan yang selanjutnya di Bourton-on-the-Water, Gloucestershire; kedua-duanya menghadapai pertentangan dan Williamson merasa bahwa museum-museum tersebut harus dipindahkan, yang kemudian didirikan di Boscastle pada tahun 1960. Pada tahun 1996, Williamson menjual museum tersebut kepada Graham King, yang menggabungkannya dengan koleksi kerajaan sihir Richel dari Belanda pada tahun 2000. Museum tersebut rusak dan sebagian dari koleksinya hilang ketika banjir Boscastle tahun 2004. Pada tahun 2013, kepemilikannya beralih kepada Simon Costin dan Museum Cerita Rakyat Inggris. Museum ini merupakan sebuah atraksi turis yang populer dan dihargai tinggi oleh komunitas ilmu gaib Inggris. Sebuah badan amal, Teman Museum Ilmu Sihir, dibentuk untuk mengumpulkan dana bagi benda-benda pamerannya. Museum tersebut juga memiliki sebuah perpustakaan besar yang topiknya berkaitan dengan ilmu sihit dan dapat diakses oleh para peneliti. SejarahAsal usul: 1947–60Setelah Perang Dunia II, mantan produser film Cecil Williamson memutuskan untuk pindah ke bisnis permuseuman, dan—kemungkinan besar dipengaruhi oleh minat pribadinya—memutuskan untuk membuka sebuah museum yang khusus untuk ilmu sihir.[1] Williamson mencoba untuk membuka sebuah museum sebagai tempat untuk menampung kolesi ilmu sihir dan artefak-artefak gaibnya di Stratford-upon-Avon, pada tahun 1947, tetapi menghadapi masalah pertentangan dengan penduduk lokal dan harus melepaskan rencana tersebut.[1] Dia kemudian memutuskan untuk membuka museum ini di Castletown di Pulau Man, sebuah daerah yang memiliki banyak cerita rakyat mengenai peri dan penyihir wanita, musim penuh turis dan hukum lokal yang cocok dengan pendirian sebuah museum.[1] Williamson mendirikan museum tersebut di sebuah bangunan penggilingan tua dan bobrok, yang dikenal oleh warga lokal sebagai Penggilingan Penyihir Wanita,yang dibelinya pada tahun 1948, dan dengan anjuran istrinya, dia membuka sebuah restoran yang berdampingan, disebut sebagai Dapur Penyihir Wanita.[2] Pada awalnya, nama museum ini adalah Pusat Cerita Rakyat tentang Takhyul dan Ilmu Sihir.[3] Peluncuran nama museum ini bertepatan dengan penyabutan hukum pemerintah mengenai Hukum Ilmu Sihir dan Pengembaraan pada tahun 1951.[1] Pada sebuah wawancara dengan koran The Sunday Pictorial, Williamson menyatakan bahwa dia berteman dengan setidaknya selusin penyihir wanita dan dia telah mengundang sebuh perkumpulan wanita dari Inggris bagian selatan untuk datang dan memraktekkan ritual mereka di museumnya.[1] Ahli sejarah Ronald Hutton beranggapan bahwa perkumpulan tersebut "sudah jelas" merujuk pada perkumpulan wanita Bricket Wood, yang berada di Hertfordshire dan dijalankan oleh Wiccan bernama [[Gerald Gardner (Wiccan)|Gerald Gardner.[3] Pada wawancaranya dengan media, Gardner didiskripsikan sebagai "penyihir wanita yang menetap" di museum dan melakukan ritual magis pada upacara pembukaan museum.[3] Bagi Williamson, perhatian media membantu untuk mempromosikan museumnya, sementara bagi Gardner, hal tersebut memberikan kesempatan untuk mempromosikan Wicca dari jarak yang aman bagi tempat perkumpulan wanita utamanya.[3] Williamson juga memiliki minat pada ilmu sihir, dan pada wawancaranya tahun 1952 dengan majalah terkenal Illustrated, majalah tersebut menggambarkan dirinya sebagai seorang konsultan pada subyek tersebut, yang dapat membantu menghilangkan kutukan dari orang, mirip dengan paranormal.[3] Williamson mengakui bahwa dia mengetahui banyak mantra karena dia banyak membaca dari buku-buku.[3] Dia berminat kepada ahlis sihir yang telah meninggal Aleister Crowley dan menulis kepada teman Crowley Gerald Yorke untuk menanyakan apakah Yorke dapat mengirimkan instruksi kepadanya tentang ritual-ritual Crowley.[3] Namun, Gardner berselisih dengan Williamson mengenai apa yang dia lihat tentang pameran yang sensasional. Williamson, sebagai balasannya, menghapus sebuah foto Gardner dari pameran.[butuh rujukan] Williamson kemudian menjual museum ini kepada Gardner.[4] Perpisahan Williamson-Gardner: 1953–64Williamson memutuskan untuk kembali ke Inggris, dan membawa koleksi benda-benda sihirnya bersamanya. Pada tahun 1954, Gardner membeli Penggilingan Penyihir Wanita dari Williamson, dan menamai ulang sebagai Museum Ilmu Sihir, kemudian mengisinya dengan artefak-artefak koleksinya sendiri. Selama tahun 1950an, Gardner berpikir untuk memindahkan museumnya ke London bersama temannya, Charles Cardell, tapi kemudian memutuskan untuk tetap di sana.[5] Menurut ahli sejarah Ronald Hutton, hal tersebut membuat sebuah "sebuah dasar yang aman dan cocok" bagi Gardner, di mana dia dapat mempromosikan Wicca dengan menulis buku seperti Withcraft Today (1954) dan The Meaning of Witchcraft (1959).[4] Gardner meneruskan untuk menjalankan museum tersebut hingga dia meninggal pada tahun 1964, ketika museum tersebut dijalankan oleh Pendeta Wanita Tertinggi Monique Wilson, sebelum museum ini ditutup dan koleksinya dijual. Ripley's Entertainment Inc. membeli koleksi museum tersebut dan pada tahun 1972 membuka "Museum Ilmu Sihir" di Gatlinburg, TN dan San Fancisco, CA. Pada tahun 1975, karena tekanan dari gereja lokal dan kelompok-kelompok religius, Ripley's mengganti namanya menjadi "Dunia yang Tak Dapat Dijelaskan". Banyak atraksi-atraksi dan benda-benda yang ditambahkan pada koleksi benda-benda ilmu sihir tersebut. Pada tahun 1985, Ripley's menutup kedua museum tersebut karena buruknya penjualan tiket. Koleksinya kemudian disebarkan ke museum-museum Ripley's lainnya. Banyak dari koleksi ilmu sihir tersebut dikirim ke museum Ripley's Believe It or Not di Blackpool, Inggris. Pada surat wasiatnya, Gardner meninggalkan museum tersebut kepada asistennya di sana, dengan syarat bahwa jika asistennya tidak menginginkan museum tersebut, maka museum tersebut akan menjadi milik Monique Wilson, yang di mana hal tersebut terjadi.[6] Ketika Williamson kembali ke Inggris pada tahun 1954, dia membuka sebuah museum, yang sekarang disebut sebagai Museum Sihir, di Windsor. Museum tersebut terbuka selama musim turis, dan lumayan sukses, namun opini penduduk lokal masih menentang museum itu, dan kemudian Williamson memutuskan untuk memindahkannya lagi. Pada tahun 1954, Williamson memindahkan museumnya ke Bourton-on-the-water di Gloucestershire. Museum tersebut mendapatkan berbagai penganiayaan, termasuk tanda-tanda yang dicat pada dinding-dingingnya dan kucing-kucing mati yang digantung pada pohon-pohon, dan pada akhirnya museum tersebut rusak parah karena dibakar dengan sengaja.[butuh rujukan] Daftar pustaka
|