Artikel ini perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kriteria sebagai entri Wikipedia. Bantulah untuk mengembangkan artikel ini. Jika tidak dikembangkan, artikel ini akan dihapus.
Musa adalah salah satu dari dua atau tiga genera di keluarga Musaceae. Genus ini termasuk tanaman berbunga yang menghasilkan pisang dan pisang raja yang dapat dimakan. Sekitar 50 spesies pisang diketahui, dengan beragam kegunaan.
Meskipun tumbuh setinggi pohon, pisang dan pisang raja tidak berkayu dan "batang" yang tampak jelas terbuat dari pangkal tangkai daun yang besar. Dengan demikian, mereka secara teknis adalah tumbuhan herba raksasa.
Spesies pisang digunakan sebagai tanaman makanan oleh larva beberapa spesies Lepidoptera, termasuk ngengat macan tutul raksasa dan spesies Hypercompe lainnya, termasuk H. albescens (hanya tercatat pada Musa), H. eridanus, dan H. icasia.
Salah satu contoh spesies pisang yaitu Musa Ingens, pohon pisang raksasa endemik Papua yang memiliki tinggi 25–30 m. Ukuran buahnya memiliki panjang sekitar 10 sampai 15 cm, dengan diameter 4–6 cm. Ukuran daunnya juga memiliki panjang hingga 5 meter dengan lebar 1 meter.[1] Namun buah Musa ingens tidak bisa dikonsumsi sembarangan, atau hanya bisa dimakan terbatas. Hal tersebut karena terdapat bagian biji yang keras dan padat di dalam seratnya.
Masyarakat di Papua lebih banyak memanfaatkan pisang tersebut sebagai pengobatan dan menyembuhkan beberapa macam penyakit. Selain itu, beberapa bagian pohonnya juga kerap dimanfaatkan untuk membuat kerajinan.
Jenis pisang ini hanya bisa tumbuh di pegunungan ketinggian 1.000-1.700 mdpl. Mayoritas wilayah tersebut berada di wilayah Dataran Tinggi Papua seperti Manokwari (Cagar Alam Pegunungan Arfak), Kaimana, Teluk Wondama dan Fak-Fak (Cagar Alam Fak-Fak Tengah).
Pisang Musa Ingens pertama kali ditemukan oleh Womersley, J.S dan Simmonds N.W. di kawasan New Guinea (wilayah Kepulauan Papua) pada 22 Desember 1954.[2] Kemudian, pisang tersebut sempat menjadi koleksi (spirit collection) Herbarium Kew Inggris.
Selanjutnya di tahun 1989, peneliti Jeff Daniels juga menemukannya di daerah yang sama (saat ini wilayah Papua Nugini). Ketika itu, ia memiliki misi penelitian untuk meneliti genetik tanaman tersebut dengan dibiayai oleh Dewan Internasional Sumber Daya Genetik agar tidak hilang.
Daftar spesies
Berikut ini merupakan daftar spesies tanaman dalam genus Musa[3][4]:
Ensete davyae (Stapf) Cheesman (sebelumnya bernama M. davyae Stapf)
Ensete gilletii (De Wild.) Cheesman (sebelumnya bernama M. gilletii De Wild. or M. martretiana A.Chev.)
Ensete glaucum (Roxb.) Cheesman (sebelumnya bernama M. glauca Roxb.)
Ensete lasiocarpum (Franch.) Cheesman (sebelumnya bernama M. lasiocarpa Franch.) juga bernama Musella lasiocarpa (Franch.) C.Y.Wu ex H.W.Li dalam genus lain
Ensete livingstoniana (J. Kirk) Cheesman (sebelumnya bernama M. livingstoniana J.Kirk)
Ensete perrieri (Stapf) Cheesman (sebelumnya bernama M. perrieri Claverie)
Ensete superbum (Roxb.) Cheesman (sebelumnya bernama M. superba Roxb.)
Ensete ventricosum (Welw.) Cheesman (sebelumnya bernama M. arnoldiana De Wild., M. ensete J.F.Gmel. atau M. ventricosum (Welw.) Cheesman)