Munggahan adalah tradisi masyarakat Islam suku Sunda untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan yang dilakukan pada akhir bulan Sya'ban (satu atau dua hari menjelang bulan Ramadhan). Bentuk pelaksanaannya bervariasi, umumnya berkumpul bersama keluarga dan kerabat, makan bersama (botram), saling bermaafan, dan berdoa bersama. Selain itu, ada pula yang mengunjungi tempat wisata bersama keluarga, berziarah ke makam orang tua atau orang saleh, atau mengamalkan sedekahmunggah (sedekah pada sehari menjelang bulan puasa).[1]
Munggahan berasal dari Bahasa Sundaunggah yang berarti naik, yang bermakna naik ke bulan yang suci atau tinggi derajatnya.[2] Tradisi munggahan dimaksudkan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah, untuk membersihkan diri dari hal-hal yang buruk selama setahun ke sebelumnya dan agar terhindar dari perbuatan yang tidak baik selama menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan.
Yusuf; Toet (2012). Indonesia Punya Cerita: Kebudayaan dan Kebiasaan Unik di Indonesia. Penebar Swadaya. ISBN978-979-788-346-1.
Rohmah, Siti (2014). Makna Ritual Munggahan Bulan Ramadhan (Studi Kasus Di Masyarakat Kampung Cipinang Rt. 03 Rw. 02 Desa Gandasari Kecamatan Katapang Kabupaten Bandung) (Tesis Diploma). UIN Sunan Gunung Djati Bandung.