Muhammad bin Jamil Zainu
Muhammad bin Jamil Zainu atau Jameel Zeno (1925 - 2010)[1][2] adalah seorang Ulama Sunni dan penulis produktif yang sangat disegani di negara-negara Barat terutama yang berbahasa Inggris. Zeno banyak menampilkan studi yang dilakukan oleh Centre for Social Cohesion, "Hate on the State: How British libraries encourage Islamic extremism"[3] oleh James Brandon dan Douglas Murray, di mana ia digambarkan sebagai "salah satuulama Wahhabi paling ganas yang buku-bukunya disimpan di perpustakaan Tower Hamlets", yang kemudian juga diberitakan oleh BBC News.[4] Riwayat HidupMuhammad bin Jamil Zainu lahir di Aleppo, Suriah pada 1925 (1344 H). Awalnya dia mengikuti Thariqah Shufiyyah Shadhili dengan mazhab fiqh Hanafi namun kemudian meninggalkannya menuju manhaj Salaf.[5][6] Pada usia 10 tahun ia masuk sebuah sekolah asrama selama 5 tahun, di mana ia menjadi penghafal Al-Qur’an di usia belasan tahun. Setelah hafal Al-Qur’an dia mempelajari tafsir, fikih Hanafi, nahwu dan sharaf, sejarah Islam, hadits, fisika, kimia, matematika, bahasa Prancis dan lain-lain di Al Kulliyah Asy Syar’iyah At Tajhiziyah. Dia kemudian melanjutkan kuliah forensik di Universitas Aleppo dan menjadi pengajar. Pada tahun 1948 M dia menyelesaikan studi-nya dan memperoleh ijazah. Tahun itu juga diterima pada program pengutusan pengajar yang diadakan Al Azhar tetapi tidak dapat mengikutinya karena gangguan kesehatan. Akhirnya dia mengajar di Darul Mu’allim hingga kurang lebih 29 tahun. Setelah itu dia pindah untuk mengajar di Masjidil Haram di Mekkah yakni ketika melaksanakan umrah, dia berkenalan dengan Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz. Dari perkenalan itu dia ditunjuk oleh Syaih bin Baz untuk mengajar di Masjidil Haram selama musim haji. Tugas mengajar ini tidak hanya sampai di sini. Setelah musim haji berakhir, Syaikh mengirim dia ke Yordania dan tinggal di kota Ramtsa tepatnya di Universitas Shalahuddin. Di sini dia merangkap sebagai imam. khatib, dan guru al-Qur’an. Selanjutnya ia pergi ke Yordania untuk berdakwah, disana ia menjadi seorang Imam, guru dan pengkhotbah yang berpengaruh.[1][7] [8] Bulan Ramadhan tahun 1400 H, dia diminta oleh salah seorang pelajar dari Darul Hadits Khairiyah Mekkah untuk mengajar di sekolah tersebut karena mereka sedang membutuhkan tenaga pengajar, terutama untuk ilmu hadits. Setelah menghubungi kepala sekolah dan juga atas tazkiyah yang diberikan oleh Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz, dia mengajar di sekolah tersebut dengan materi tafsir, tauhid, Al Qur’an, dan pelajaran-pelajaran lain. Di sekolah inilah dia mulai menulis risalah-risalah kecil yang ringkas dan diterjemahkan ke beberapa bahasa, antaranya bahasa Inggris, Prancis, Benggali, Indonesia, Turki, Urdu, dan lain-lain. Risalah-risalah yang berjumlah kurang lebih 20 buah ini dia kumpulkan lalu diberi judul judul Silsilah At Taujihat Al Islamiyah. Beberapa di antaranya telah dicetak sampai ribuan eksemplar. Ada juga yang dibagi cuma-cuma.[9] Kemudian menjadi pengajar disana selama bertahun-tahun hingga wafatnya pada hari Jum'at (29 Syawal 1431 H / 8 Oktober 2010) dan disholatkan di Masjidil Haram, Mekah.[10] Karya-karyanyaKarena gaya penulisannya yang sederhana, buku-bukunya memperoleh popularitas di dunia Islam, terutama di negara-negara Barat. Dia menggunakan sumber-sumber asli saat menulis buku, itulah sebabnya karyanya secara luas diakui dihargai oleh para sarjana, umumnya di dunia Islam.[8] Di antarakarya-karyanya yang paling terkanal adalah:
Rujukan
Pranala luar |