Moritz Cantor
Moritz Benedikt Cantor (23 Agustus 1829 – 10 April 1920) adalah sejarawan matematika asal Jerman. Cantor lahir di Mannheim, Jerman. Dia berasal dari keluarga Yahudi Sefardim yang beremigrasi ke Belanda dari Portugal, cabang suku Yahudi lainnya sudah pindah dan memantapkan diri di Rusia. Di masa mudanya, Moritz Cantor tidak cukup mampu untuk bersekolah dan orang tuanya memutuskan untuk mendidiknya di rumah. Namun kemudian, ia diterima di kelas lanjutan Gymnasium di Mannheim. Dari sana ia pergi ke Universitas Heidelberg pada tahun 1848, dan tidak beberapa lama kemudian ke Universitas Göttingen, dia belajar di bawah bimbingan Gauss serta Weber, dan ketika Stern membangkitkan minatnya yang kuat pada penelitian historis. Setelah memperoleh gelar Ph.D. dari Universitas Heidelberg pada tahun 1851, ia pergi ke Berlin dan dengan bersemangat mengikuti kuliah Peter Gustav Lejeune Dirichlet; sekembalinya ke Heidelberg pada tahun 1853, ia diangkat menjadi doktor privat di Universitas Heidelberg. Pada 1863, ia dipromosikan menjadi profesor dan pada 1877 ia menjadi profesor kehormatan. Cantor adalah salah satu pendiri "Kritische Zeitschrift für Chemie, Physik und Mathematik" (Jurnal kritis kimia, fisika dan matematika). Pada 1859 ia bergabung dengan Schlömilch sebagai editor "Zeitschrift für Mathematik und Physik" (Jurnal Matematika dan Fisika), ia mengambil alih bagian sejarah dan sastra. Sejak 1877, melalui upayanya sendiri, suplemen untuk Zeitschrift diterbitkan dengan judul terpisah Abhandlungen zur Geschichte der Mathematik (Risalah tentang Sejarah Matematika). Disertasi Dokterandes Cantor bertajuk "Über ein weniger gebräuchliches Coordinaten-System" (Tentang Sistem Koordinat yang Kurang Umum) (1851), belum menunjukan tanda-tanda bahwa sejarah ilmu pasti akan segera diperkaya oleh karya-karya masternya. Karya penting pertamanya adalah "Über die Einführung unserer gegenwärtigen Ziffern in Europa" (Tentang Pengantar Jumlah Kita Saat Ini di Eropa), yang ia tulis untuk "Zeitschrift für Mathematik und Physik", 1856, vol. i. Karya terbesarnya adalah Vorlesungen über Geschichte der Mathematik (Ceramah tentang Sejarah Matematika)[1] Sejarah matematika komprehensif ini muncul sebagai berikut:
Banyak sejarawan memuji dia karena menemukan disiplin baru dalam bidang yang sampai sekarang tidak memiliki suara, hati nurani, dan kritis dari bidang sejarah lainnya. Pada tahun 1900 Moritz Cantor mendapat kehormatan dengan diundang untuk memberikan pidato pleno di Kongres Matematika Internasional di Paris (Sur l'historiographie des mathématiques, Tentang historiografi matematika).[2] Referensi
Sumber
|