Mohamed Hassanein Heikal
Mohamed Hassanein Heikal (bahasa Arab: محمد حسنين هيكل, 23 September 1923 – 17 Februari 2016)[1] adalah seorang jurnalis Mesir. Selama 17 tahun (1957–1974), ia menjadi ketua penyunting surat kabar Kairo Al-Ahram dan menjadi komentator terhadap urusan Arab selama lebih dari 50 tahun.[2] Latar belakang dan karya sastraHeikal mengartikulasikan hal-hal tentang Presiden Gamal Abdel Nasser pada awal masa kariernya.[3] Heikal menjadi anggota Komite Pusat Serikat Sosialis Arab. Pada 1983 Heikal menerbitkan beberapa buku: Sphinx and Commissar, Cutting the Lion's Tale: Suez Through Egyptian Eyes, The Road to Ramadan dan Khareef Al-Ghadab (Autumn of Fury), dimana ia menganalisis alasan-alasan dibalik pembunuhan Sadat dan kebangkitan politik Islam. Heikal telah menulis buku lainnya, termasuk: Nasser: The Cairo Documents, The Sphinx and the Commissar: The Rise and Fall of Soviet Influence in the Middle East, The Cairo Documents: The Inside Story of Nasser and His Relationship with World Leaders, Rebels, and Statesmen, Secret Channels: The Inside Story of Arab-Israeli Peace Negotiations, Illusions of Triumph: An Arab View of The Gulf War, Iran: The Untold Story, The Return of the Ayatollah, The Iranian Revolution from Mossadeq to Khomeini, dan October War. Heikal dikenal karena menggunakan kutipan terkenal, Tunangan itu cantik tapi ia menikah dengan pria lain, dalam buku 1996-nya Secret Channels.[4] WawancaraDalam sebuah bincang-bincang dengan jurnalis Inggris Robert Fisk pada 2007, Heikal berbicara tentang keadaan di Mesir dan mengkritik presiden Mesir Mubarak, berkata bahwa Mubarak hidup dalam sebuah "dunia fantasi" di Sharm al Sheikh.[5] Daftar pustaka
Referensi
Pranala luar
|