Miriam Elizabeth Rodríguez Martínez (sekitar 1967 - 10 Mei 2017, San Fernando, Tamaulipas, Meksiko), adalah seorang aktivis hak asasi manusia dari Meksiko.[1][2][3] Dia mengabdikan dirinya untuk menjadi orang tua dari "Orangtua Anak Hilang" setelah putrinya diculik dan dibunuh. Miriam dibunuh oleh militan yang masuk ke rumahnya tanpa ijin pada 10 Mei 2017. Ia ditembak sebanyak 12 kali.[4]
Kehidupan
Miriam tidak pernah berhenti mencari putrinya yang hilang semenjak 2012. Putrinya bernama Karen Alejandra Salinas Rodríguez.[5][6] Pada 2014, tubuhnya ditemukan dan Miriam melaporkan kejadian tersebut ke pihak yang berwenang. Miriam juga menyertakan informasi yang memberatkan anggota Los Zetas, kartel yang dibentuk oleh mantan tentara pasukan khusus. Ada beberapa orang yang ditangkap sebagai tersangka tetapi beberapa dari mereka berhasil kabur pada proses penangkapan.[4][7]
Beberapa tersangka dalam kasus pembunuhan putrinya berhasil melarikan diri dari penjara sebelum ia dibunuh. Miriam tinggal di komunitas San Fernando Meksiko. Komunitas San Fernando terletak di Tamaulipas ini merupakan salah satu daerah dengan tingkat kejahatan yang tinggi di Meksiko. Menurut data yang didapat dari pemerintah, populasi ini memiliki jumlah terbesar untuk orang yang hilang di negara ini.[1][8] Oleh karena kejadian itu ia mendirikan grup bernama Colectivo de Desaparecidos de San Fernando (Gerakan untuk Orang Hilang Kita). Organisasi itu telah membantu lebih dari 600 keluarga.[8][9]
Diperkirakan lebih dari 100.000 orang telah kehilangan nyawanya dalam dekade terakhir, karena kekerasan yang terkait dengan perdagangan narkoba dan kartel narkoba. Menurut International Institute for Strategic Studies (IISS), 23.000 orang tewas dalam kekerasan pada tahun 2016.[10]
Miriam Rodríguez mengatakan bahwa dia mendapatkan ancaman pembunuhan dari organisasi kriminal tetapi pihak yang berwenang tidak melindunginya. Semenjak itu Miriam selalu membawa senjata sebagai perlindungan.[11][12]
Pada 10 mei 2017 yang bersamaan dengan Hari Ibu nasional di Meksiko, pada hari yang sama Miriam dibunuh. Ia mengalami luka parah dan meninggal saat perjalaan ke rumah sakit.[7][11][13][14]
Dalam rangka solidaritas pengunjuk rasa mengangkat suara mereka dalam protes untuk Miriam Elizabeth Rodríguez Martínez pada 10 Mei 2017. Protes ini meminta Meksiko, pemerintah AS, dan pemerintah federal untuk keselamatan aktivis hak asasi manusia.[15][16][17][18] Pada Mei 2017, kota San Fernando memberikan plakat yang didedikasi untuk Miriam sebagai penghargaan.[19][20]
Lihat juga
Referensi