Milia


Pengertian Milia

Milia adalah benjolan-benjolan putih kecil yang muncul pada hidung bayi, dagu atau pipi. Milia sangat umum terjadi pada bayi baru lahir, tetapi dapat pula muncul pada segala usia. Tidak ada cara untuk mencegah milia, dan tidak ada perawatan yang dibutuhkan. Sebab, milia biasanya dapat menghilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu atau bulan.[1]

Penyebab dan jenis-jenis Milia

Sebuah milium dapat terbentuk akibat adanya protein bernama keratin yang terperangkap di dalam kelenjar pilosebasea pada kulit. Penyebab lain munculnya milia adalah gangguan pada kelenjar pilosebasea, misalnya akibat luka bakar.

Milia dapat dijabarkan ke dalam beberapa jenis, yaitu:

Neonatal milia, yaitu istilah untuk milia pada bayi baru lahir dan biasanya muncul di area hidung, pipi, kulit kepala, hingga Kondisi ini tergolong umum dan dianggap normal.

Primary milia, yaitu milia yang muncul pada usia anak-anak dan dewasa. Biasanya muncul di area dahi, kelopak mata, dan di sekitar alat kelamin. Kondisi ini dapat menghilang dalam kurun waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan.

Secondary milia, yaitu milia yang muncul akibat kerusakan pada lapisan kulit, misalnya karena luka bakar. Selain itu, penggunaan krim kulit yang mengandung kortikosteroid juga dapat menjadi pemicu munculnya milia.

Milia en plaque, yaitu milia yang muncul pada plak di kulit, yaitu bercak kulit yang melebihi 1 cm dan menonjol akibat peradangan. Milia en plaque merupakan kasus langka dan biasanya muncul di kelopak mata, belakang telinga, pipi, atau rahang. Milia en plaque umumnya menyerang perempuan usia paruh baya.

Multiple eruptive milia, yaitu milia yang juga tergolong langka dan biasanya muncul di area wajah, lengan atas, serta tubuh bagian atas lainnya termasuk Milia jenis ini muncul dalam bentuk bergerombol dalam kurun waktu beberapa minggu atau bulan.[2]

Pengobatan Milia

Milia pada anak tidak perlu diobati karena akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa bulan dalam kehidupan bayi. Orang dewasa juga tidak memerlukan cara khusus untuk menghilangkan milia.

Namun dalam kasus milia jenis langka, misalnya jenis en plaque, dokter mungkin akan melakukan cara menghilangkan kondisi ini dengan meresepkan krim dari bahan isotretinoin atau tretinoin. Selain itu, cara lain menghilangkan milia jenis ini adalah dengan krim berbahan minocycline sebagai agen anti-infeksi.

Beberapa cara untuk menghilangkan milia antara lain:

Cryotherapy

Ini adalah teknik menghilangkan milia yang dilakukan dengan cara membekukan kulit yang terdapat kista berisi keratin.

Facial dengan dokter kulit

Facial bisa dilakukan sebagai cara untuk menghilangkan milia. Cara ini dilakukan dengan mengeluarkan milia dari dalam kulit.

Untuk amannya, baiknya lakukan facial di klinik kecantikan dengan dokter atau terapis bersertifikat. Pada prosedur facial, nantinya bagian kista akan dibuat lubang kecil dengan pisau bedah kecil.

Nantinya, adanya sumbatan keras yang membentuk milia akan didorong keluar dengan lembut lewat jari atau memakai alat. Ini disebut sebagai proses ekstraktor komedo. Prosedur cara menghilangkan milia ini kadang-kadang juga disebut sebagai de-roofing.

Pakai krim retinoid

Apabila rentan mengalami masalah kulit ini, dokter umumnya akan menyarankan memakai krim retinoid yang dioles di area wajah yang bermasalah.

Krim retinoid bisa menjadi cara menghilangkan milia dengan membantu kulit terkelupas secara efektif. Ketika sel-sel kulit mati terkelupas dan tidak menumpuk, ini bisa membantu membantu mencegah sumbatan keratin terjebak di bawah permukaan kulit.

Selain itu, krim retinoid juga membantu melonggarkan sumbat keratin pada milia yang ada di wajah. Krim retinoid ini juga dan membantu sumbatan keratin muncul naik ke permukaan wajah sehingga bisa dengan mudah keluar atau menghilang sendiri.

Pakaia obat yang dijual di apotek

Untuk kondisi awal, mengobati kista kecil putih di wajah ini dengan cara memakai obat yang dijual di apotek. Periksa nomor BPOM obat dan beli di apotek, jangan di sembarang tempat. Tanyakan kepada apoteker cara pemakaian dan dosis yang aman untuk menghilangkan milia.

Umumnya, obat milia yang dijual di apotek mengandung beberapa zat asam salisilat dan asam glikolat yang dijual bebas. Selain itu, obat untuk jerawat jenis Differin (adapalene) juga dapat membantu masalah kondisi ini. Produk-produk ini dapat menjadi cara menghilangkan milia dengan pengelupasan kulit.

Jika di wajah hanya ada sedikit tonjolan kecil putih ini, baiknya gunakan dulu obat yang dijual di apotek. Meskipun tidak langsung hilang dalam semalam, obat ini apabila digunakan secara rutin dapat menjadi salah satu cara menghilangkan milia.

[3]

Referensi


  1. ^ "Milia". SehatQ. Diakses tanggal 2020-03-09. 
  2. ^ "Milia". Alodokter. 2015-12-04. Diakses tanggal 2020-03-09. 
  3. ^ "Milia : Gejala, Penyebab, dan Pengobatan | Hello Sehat". hellosehat-com.cdn.ampproject.org. Diakses tanggal 2020-03-09. [pranala nonaktif permanen]