Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan. Informasi dalam artikel ini hanya boleh digunakan untuk penjelasan ilmiah; bukan untuk diagnosis diri dan tidak dapat menggantikan diagnosis medis. Wikipedia tidak memberikan konsultasi medis. Jika Anda perlu bantuan atau hendak berobat, berkonsultasilah dengan tenaga kesehatan profesional.
Menggigit kuku adalah salah satu kebiasaan berupa tindakan mengigitkuku pada jari manusia. Kebiasaan ini dapat muncul ketika seseorang dalam kondisi was-was, tegang, gugup, atau sedang dalam keadaan menahan malu. Namun, ada juga yang melakukannya untuk mendapatkan kepuasaan tersendiri.
Menggigit kuku dalam istilah medis dikenal dengan sebutan onychophagia. Orang dengan onychophagia ini akan menggigit kukunya secara tidak sadar. Hal ini memang tidak baik dilakukan, karena memiliki dampak yang berbahaya bagi kesehatan.[1]
Resiko
Banyak orang yang punya kebiasaan menggigit kuku, terutama saat merasa cemas. Dilansir dari Mayo Clinic, menggigit kuku sendiri memiliki bahaya tersembunyi. Berikut hal-hal yang bisa terjadi.[2]
Berisiko terkena infeksi bakteri dan jamur
Saat berhasil menggigit dan mencabut kuku, kulit halus di bawah kuku akan terlihat. Daerah tersebut sangat rentan terkena bakteri dan jamur. Adapun, infeksi yang kerap terjadi adalah paronikia yang biasanya muncul di sekitar kuku tangan atau kaki.
Posisi gigi bergeser dan email gigi rusak
Tak hanya berbahaya untuk tangan, menggigiti kuku berbahaya untuk kesehatan gigi dan mulut. Posisi gigi rawan bergeser dan email gigi bisa rusak. Bahkan, tak jarang juga kuku melukai gusi sehingga bisa menyebabkan infeksi dan bengkak.
Jari kuku meradang dan bengkak
Air liur di mulut memiliki senyawa kimia untuk memecah molekul makanan dan lemak. Itu sebabnya, jika dilakukan terlalu sering bisa menyebabkan jari meradang dan kulit di sekitar kuku rusak.
Kuku tumbuh tak normal
Kebiasaan menggigit kuku juga bisa membuat kuku tumbuh ke dalam. Kuku memiliki lapisan generatif sebagai fondasi untuk kuku tumbuh. Jika terbiasa menggigitinya, lapisan tersebut akan rusak sehingga kuku tumbuh ke dalam.
Bakteri pada kuku yang digigit bisa menyebabkan sakit perut
Saat menggigit kuku, bisa jadi bakteri tersebut masuk ke pencernaan sehingga menimbulkan rasa sakit.
Saat menggigiti kuku, HPV visa masuk melalui luka atau goresan. Kutil yang kecil mungkin bukan masalah. Namun, lama-kelamaan bisa membesar dan membuat kuku terlihat buruk.
Virus tersebut bisa masuk melalui luka jari yang terbuka. Biasanya, hal ini bisa terjadi jika Anda menderita herpes oral. Akibatnya, Anda akan merasakan demam dan rasa kebas.
Penyebab
Mengalami Kecemasan
Para peneliti mengelompokkan kebiasaan ini sebagai kelainan perilaku, yang biasakan dilakukan untuk menenangkan diri saat cemas atau stres.
Karakter Perfeksionis
Mengigit kuku, tidak hanya menunjukkan tingkat stres atau kecemasan seseorang. Menurut Journal of Behaviour Therapy and Experimental, kebiasaan menggigiti kuku juga menunjukkan seseorang itu sangat perfeksionis.
Merasa Bosan
Selain itu, seseorang menggigiti kukunya juga bisa karena mereka sedang bosan. Sambil menunggu atau mengisi kekosongan, tanpa sadar mereka menggigiti kukunya.[3]
Penanggulangan
Menghentikan kebiasaan menggigit kuku memerlukan waktu dan kesabaran. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dicoba untuk menghentikan kebiasaan menggigit kuku: