Memotong kue secara adil (bahasa Inggris: fair cake-cutting) adalah sebuah jenis masalah pembagian adil. Masalah tersebut melibatkan sumber daya heterogen, seperti hiasan yang berbeda di atas sebuah kue, yang dapat diasumsi bahwa ia dapat dibagi. Masalah ini menanyakan:
Dapatkah sebuah kue dipotong menjadi potongan yang lebih kecil tanpa merusak nilainya?
Sumber daya tersebut harus dibagi kepada beberapa pasangan di sekitar yang lebih menyukai bagian-bagian dari kue yang berbeda. Sebagai contoh, katakanlah ada beberapa orang lebih menyukai hiasan cokelat, ada yang lebih menyukai hiasan buah ceri, dan ada yang hanya ingin porsi yang lebih besar. Pembagian tersebut harus dilakukan adil dengan suara bulat (bahasa Inggris: unanimously), yang menyatakan: masing-masing orang harus menerima potongan yang ia menganggapnya sebagai adil.
Pada konteks ini, "kue" hanya mengindikasikan makna kiasan. Prosedur memotong kue secara adil dapat dipakai untuk membagi berbagai jenis sumber daya, seperti lahan, ruang iklan atau waktu siaran.
Masalah memotong kue secara adil ini menggunakan prosedur yang disebut divide and choose (bahasa Indonesia: membagi dan memilih). Masalah ini mempunyai solusi dari masalah pembagian adil untuk dua orang. Kajian modern mengenai masalah memotong kue secara adil ini kemudian dimulai selama Perang Dunia II, ketika Hugo Steinhaus meminta kepada Stefan Banach dan Bronisław Knaster untuk mencari perumuman dari prosedur membagi-dan-memilih untuk tiga orang atau lebih, dan mereka mengembangkan prosedur last diminisher.[1] Hingga saat ini, masalah memotong kue secara adil merupakan topik dari riset yang sangat penting dalam matematika, ilmu komputer, ekonomi dan ilmu politik.[2]