Melati Wijsen adalah seorang aktivis keturunan Belanda yang lahir di Bali. Ia mengenyam pendidikan di Green School, Bali. Sebagai sosok muda, Melati dikenal sebagai pendiri Bye Bye Plastic Bags. Melati bersama adik perempuannya, Isabel Wijsen, mendirikan Bye Bye Plastic Bags pada tahun 2013.[1]
Latar belakang didirikannya Bye Bye Plastic Bags (BBPB) berawal dari pelajaran yang diterimanya di sekolah. Beberapa inspirasinya saat itu adalah Nelson Mandela, RA Kartini, dan Mahatma Ghandi. Pengalaman pertamanya menyuarakan BBPB, yaitu di forum internasional, yang juga menjadi pembicara, di World Ocean Day (2017), dengan tema "Our Ocean, Our Future". Kini proyek BBPB tidak hanya dirasakan di Bali, tetapi sudah meluas ke Jakarta, Bandung, hingga Batam.[2]
Beberapa proyek yang dikenalkan Melati melalui Bye Bye Plastic Bags, yaitu Mountain Mama's: A Social Enterprise, One Island One Voice: Satu Pulau Satu Suara, Education Booklet: Real Change Happens in The Class Room, Komitmen: #SayNoToPlastic, River Booms, Pilot Village: LeadingByExample.[3]
Melati menjadi pembicara internasional untuk mengampanyekan Bye Bye Plastic Bags di beberapa media dan forum internasional seperti TED dan United Nations. Melati terpilih menjadi sepuluh wanita paling menginspirasi versi Forbes. Melati pernah menjadi anggota World's Ocean Day Youth Advisory Council di Perserikatan Bangsa-Bangsa. Kini, Melati sedang fokus pada proyek terbarunya mengenai Proyek Pemuda Pemberdayaan (YOUTHTOPIA), yaitu untuk memberdayakan kaum muda melalui pendidikan dan memberi alat yang mereka butuhkan untuk membuat perubahan.[4]
Selain itu, ia juga didaulat sebagai salah satu remaja paling berpengaruh di dunia versi CNN Heroes Young Wonders (2018).[5] Tidak hanya itu, penghargaan lain juga diraih Melati dan juga adiknya, Isabel, yaitu sebuah penghargaan dari Bambi Awards (2017) yang diadakan di Berlin, Jerman.[6]