Melanie Perkins adalah seorang pengusaha asal Australia . Dia dikenal sebagai CEO dan salah satu pendiri Canva. Canva adalah website yang menyedian desain grafis sederhana untuk semua orang.[3][4]
Melanie adalah salah satu CEO wanita termuda yang memimpin startup teknologi senilai lebih dari satu miliar dolar.[5] Melanie telah mengumpulkan lebih dari $ 166 juta dari investor termasuk dar pendiri Google Maps, Lars Rasmussen, Yahoo! CFO Ken Goldman, dan dana seperti Bond, General Catalyst, Felicis Ventures dan Blackbird.[6]
Melanie lahir di Perth, Australia. Dia kuliah di Sacred Heart College,[7] dan memulai usaha pertamanya ketika berusia 14 tahun, membuat syal buatan tangan yang dijualnya di toko-toko dan pasar di seluruh Perth.[8]
Ia memilih Komunikasi, Psikologi, dan Perdagangan sebagai topik pendidikannya pada saat ia belajar di University of Western Australia. Ia kemudian memutuskan untuk keluar dari universitas dan membangun Fusion Books, perusahaan pertamanya, alat desain untuk buku tahunan sekolah.[9]
Pada usia 19, Melanie juga telah mengajar program desain kepada sesama mahasiswa. Setelah melihat perjuangan siswa, ia menciptakan Fusion Books, yang mengambil ide memberdayakan siswa untuk merancang buku tahunan sekolah mereka sendiri dengan menggunakan alat drag-and-drop sederhana yang dilengkapi dengan template desain yang dapat diisi dengan foto, ilustrasi, dan font. Selama lima tahun, Fusion Books tumbuh menjadi perusahaan buku tahunan terbesar di Australia dan berkembang ke Prancis dan Selandia Baru.[10][11][12]
Setelah mengetahui bahwa teknologi yang dikembangkan Melanie dengan Fusion Books dapat diterapkan lebih luas, ia mulai membangun Canva dengan Cliff Obrecht dan Cameron Adams.[13] Sebagai CEO, Melanie memimpin tim lebih dari 650 orang dengan di tiga kantor di Sydney, Manila, dan Beijing.[14]
Referensi