Matterhorn adalah sebuah gunung terpencil.[1] Karena posisinya di daerah aliran sungai (DAS) Alpine utama dan tinggi yang hebat, Matterhorn menghadapi perubahan cuaca yang cepat.[2] Selain curam wajah gunung dan lokasi terpencil yang membuatnya rentan terhadap pembentukan awan dengan udara yang mengalir di sekitar dan menciptakan pusaran, melakukan kondensasi udara.[3]
Matterhorn merupakan puncak terakhir Alpine yang ditaklukan dan pendakian pertama menandai akhir zaman Emasalpinism, yaitu tahun 1865 oleh ekspedisi yang dipimpin oleh Edward Whymper dan berakhir tragis ketika sebagian besar anggotanya jatuh.[4]. Matterhorn adalah salah satu puncak paling mematikan di Pegunungan Alpen dari 1865 "ketika pertama kali dinaiki" hingga 1995, 500 alpinists meninggal di atasnya.[5]
Matterhorn menjadi lambang dari Pegunungan Alpen pada umumnya.[6] Sejak akhir abad kesembilan belas, ketika kereta api dibangun, menarik lebih banyak pengunjung dan pendaki.[7] Setiap musim panas banyak pendaki gunung terampil mencoba untuk mendaki Matterhorn melalui jalur punggungan utara-timur Hörnli, rute yang paling sering dikunjungi menuju puncak. Gunung ini diberi nama dari kata Jerman yaitu Matte, yang berarti padang rumput, dan Horn, yang berarti puncak.[8]
Rujukan
^Considering summits with at least 300 metres prominence, it is the 6th highest.
^(Inggris)Reinhold Messner, The big walls: from the North Face of the Eiger to the South Face of Dhaulagiri, p. 46