Diyakini bahwa Masjid Makau ini dibangun oleh orang-orang Muslim yang tiba dengan tentara portugis. Pada awalnya muslim-muslim direkrut dari Asia Selatan oleh tentara. Dalam komplek ini ada juga pemakaman Muslim dengan beberapa makam yang tertanggal ratusan tahun yang lalu, menunjukkan bahwa Islam telah tiba di Makau sejak ratusan tahun yang lalu.[3]
Pada tahun 1996, Persatuan Muslim Makau (Islamic Assosiation of Macau) mengajukan rencana pembangunan kembali masjid kepada pemerintah Portugis Makau, namun tidak disetujui. Untuk mengakomodasi meningkatnya jumlah Muslim di Makau, pada tahun 2006 PMM mendapatkan izin pemerintah untuk membangun sebuah masjid baru yang lebih besar di daerah yang berdekatan dengan bangunan masjid saat ini. Di akhir tahun 2007, Masjid Makau ini mengalami renovasi.
Kedepannya, masjid baru ini direncanakan diperluas hingga dua kali lipat untuk menjadikannya masjid modern di Makau dengan luas total 1,881 m2, tinggi 50 meter dan dapat menampung hingga 600 jamaah. Sebuah Islamic center, restoran halal murah, 30-kamar asrama dan ruang kelas. Serta bangunan perumahan dengan tinggi 127 meter dan memiliki 38 lantai juga akan dibangun.[4][5]
Arsitektur
Daerah dalam kompleks terdiri dari Masjid Makau, perluasan area masjid, pemakaman Muslim Makau, markas Islamic Association Macau, tempat wudhu, lapangan badminton dan taman bermain. Ukuran Masjid Makau adalah sekitar 6,5 meter x 12 meter yang dapat menampung sekitar 100 jamaah. Gerbang masuk komplek ini diwakafkan oleh Halimah binti Syekh pada 27 juni 1973 di memori Adam Sheik.
Kegiatan
Di dalam Masjid Makau terdapat pula kantor Persatuan Muslim Makau (IAM; Hanzi: 澳門伊斯蘭會; portugis: Associação Islâmica de Macau), yang mengelola operasi sehari-hari dari masjid.[6] asosiasi ini didirikan pada tahun 1935 di Makau Portugis.
Banyak orang mengunjungi masjid pada hari minggu karena kesibukan pada hari kerja. Mereka juga datang untuk pernikahan dan selama perayaan hari besar Islam seperti hari raya Idul Adha.[7] Kebanyakan dari mereka melakukan kegiatan membaca al-Quran .[8][9] Selama Idul Adha, umat Islam berkurban sapi dan menyembelihnya di Macau Slaughter House.[10]
Transportasi
Kedepannya, Masjid dan Pemakaman Makau dapat diakses dari Stasiun LRT Makau Zona do Nordeste.