Masjid Nurul Ulum

Masjid Nurul Ulum
Universitas Jenderal Soedirman
Agama
AfiliasiIslam
ProvinsiJawa Tengah
Lokasi
LokasiKampus Unsoed Grendeng, Grendeng, Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas
NegaraIndonesia
Arsitektur
TipeMasjid
Gaya arsitekturArsitektur Jawa
Didanai olehYayasan Amalbakti Muslim Pancasila (YAMP)
Rampung31 Mei 1986; 41 tahun, 201 hari
Kapasitas650

Masjid Nurul Ulum Universitas Jenderal Soedirman atau disebut Masjid Kampus Unsoed terletak di Grendeng, Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas. Masjid ini berada di kompleks Kampus Grendeng Universitas Jenderal Soedirman, di seberang Jalan Dr. H.R. Boenyamin, berdekatan dengan UPT Perpustakaan Unsoed, Unsoed Press, dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unsoed.

Masjid Nurul Ulum Unsoed dibangun pada tahun 1986.[1] Pembangunannya diprakarsai dan didanai oleh Yayasan Amalbakti Muslim Pancasila (YAMP), organisasi amal keagamaan Islam yang diketuai oleh Presiden Soeharto, di atas tanah milik Unsoed.[2]

Masjid Nurul Ulum Unsoed menjadi salah satu pusat pengembangan studi agama Islam dan kegiatan keislaman dalam lingkungan Universitas Jenderal Soedirman, salah satunya bagi Unit Kerohanian Islam (UKI) Unsoed dan organisasi lainnya.

Masjid ini terdiri atas dua lantai, dengan lantai pertama yang dihubungkan oleh tangga ke lantai dua yang berbentuk mezanin. Pada lantai pertama masjid, terdapat ruang ibadah yang dilengkapi dengan pendingin ruangan dan permadani.

Masjid ini masih memelihara tradisi beduk Jawa dan selalu dibunyikan ketika menjelang waktu salat.[3]

Arsitektur

Pada awalnya, Masjid Nurul Ulum Unsoed merupakan sebuah masjid kecil yang hanya terdiri atas satu lantai. Ciri khas utama dari arsitektur Masjid Nurul Ulum adalah penggunaan atap tumpang tradisional Jawa yang terdiri atas tiga susun piramida, yang melambangkan iman, Islam, dan ihsan.[4] Adapun kenampakan fasad masjid di masa sebelumnya didominasi oleh warna hijau. Pembangunan Masjid Nurul Ulum ini juga berjalan berdampingan dengan pembangunan beberapa gedung universitas di Kampus Grendeng pada masanya, yakni UPT Perpustakaan dan Pusat Administrasi.

Setelah renovasi pada tahun 2021, struktur Masjid Nurul Ulum Unsoed mengalami perubahan dengan penambahan satu lantai, perluasan ruang ibadah dan teras masjid, penambahan tiga gerbang masuk di muka depan masjid, penambahan ornamen kaligrafi Arab dan ukiran geometri Islam, serta penyematan lambang Unsoed dan logo resmi Masjid Nurul Ulum di pintu masuk sebagai tanda pengelola masjid tersebut. Masjid Nurul Ulum tetap mempertahankan konsep arsitektur Jawa dengan atap tumpang, hanya saja bagian piramida terbawah dibuat lebih lebar daripada dua piramida di atasnya yang simetris. Fasad masjid juga berubah, dengan kenampakan luar yang didominasi batu marmer berwarna putih kuam dan warna bumi.

Renovasi

Renovasi Masjid Nurul Ulum dilakukan pada tahun 2021 dengan inisiasi beragam pihak, seperti alumni, warga akademik, pejabat universitas, mantan Rektor, dana bantuan dari perusahaan mitra universitas, dan tokoh masyarakat setempat.[1] Renovasi ini adalah renovasi pertama yang dilakukan kepada Masjid Nurul Ulum sejak pertama kali ia dibangun pada 35 tahun lalu. Masjid ini diresmikan pada tanggal 23 September 2021, bertepatan dengan hari Dies Natalis Ke-58 Universitas Jenderal Soedirman.

Setelah renovasi, masjid ini dapat menampung kurang lebih 650 jemaah dalam kapasitas di dalam dan luar masjid.[1]

Referensi

  1. ^ a b c Ekspres, Banyumas (2021-06-07). "Direnovasi Setelah 35 Tahun, Masjid Nurul Ulum Terlihat Megah". BANYUMAS EKSPRES. Diakses tanggal 2023-01-20. 
  2. ^ "Masjid YAMP Unsoed Akhirnya Direnovasi | Ihram". ihram.co.id. 2021-06-07. Diakses tanggal 2023-01-20. 
  3. ^ "Peresmian Pembangunan Renovasi Masjid Nurul Ulum UNSOED | Universitas Jenderal Soedirman". unsoed.ac.id. Diakses tanggal 2023-01-20. 
  4. ^ geonusantara. "Atap Tumpang Tiga pada Masjid-Masjid di Jawa: Bentuk Filosofi Mendalam terhadap Umat Akhir Jaman | Geonusantara" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-01-20.