Marion Scott Stevenson (18 Mei 1871[1]–1930) adalah seorang misionaris Skotlandia yang ikut serta dalam Misi Gereja Skotlandia di Afrika Timur Britania (Kenya) dari 1907 sampai 1929.[2]
Stevenson mula-mula berkarya untuk suku Kikuyu di Thogoto. Kemudian, dari 1912, ia menjalankan misi di Tumutumu, Karatina, di bawah naungan Pendeta Henry Scott dan Dr. John Arthur pada 1908.[3][4] Ia mendirikan dan menjalankan sekolah putri, yang kemudian menjadi Perguruan Tinggi Putri Tumutumu, mengajarkan cara menjahit, merajut dan kebersihan, berkarya di rumah sakit, mengajari para guru dan membantu penerjemahan Alkitab.[5][6][7]
Menurut teolog James Karanja, mengutip sebuah memorandum Gereja Skotlandia, pada 1929, Stevenson mencetuskan istilah "mutilasi seksual wanita" untuk menyebut apa yang saat itu disebut sebagai sunat perempuan, sebuah praktek yang berpengaruh besar pada suku Kikuyu, suku terbesar di Kenya. Dewan Misionaris Kenya mengajukan tuntutan dan mulai menyebutnya sebagai mutilasi seksual, ketimbang sunat atau inisiasi. Praktek tersebut sekarang banyak dikenal sebagai mutilasi genital perempuan (FGM).[8][9]
Lihat pula
Referensi
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama familysearch
- ^ McIntosh, Brian G. (June 1969). The Scottish Mission in Kenya, 1891–1923, University of Edinburgh, p. 208, n. 29.
- ^ For 1912, McIntosh 1969, p. 241, n. 120.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama USC2
- ^ "Letter from Marion S Stevenson" Diarsipkan 2017-02-02 di Wayback Machine., University of St Andrews archives.
- ^ Kinyua, Johnson Kiriaku (2010). The Agikuyu, the Bible and Colonial Constructs: Towards an Ordinary African Readers' Hermeneutics Diarsipkan 4 April 2018 di Wayback Machine.. University of Birmingham, p. 10.
- ^ Benedetto, Robert; McKim, Donald K. (2009). Historical Dictionary of the Reformed Churches. Lanham: Scarecrow Press, p. 464.
- ^ Karanja, James (2009). The Missionary Movement in Colonial Kenya: The Foundation of Africa Inland Church, Göttingen: Cuvillier Verlag, 2009, p. 93, n. 631.
- ^ For background on the Scottish missionaries and FGM in Kenya, see Mufuka, Kenneth (2003). "Scottish Missionaries and the Circumcision Controversy in Kenya, 1900–1960", International Review of Scottish Studies, 28, p. 55.