Manuel António Martins (1772 di Braga-1845) adalah seorang pengusaha Portugis dan gubernur kolonial Tanjung Verde dan Guinea Portugis dari tahun 1834 hingga 1835.[1] Martins dikatakan sebagai orang terkaya di negara itu dan dijuluki Napoleon dari Kepulauan Tanjung Verde.[2] Ia tiba di Tanjung Verde pada tahun 1792 dan memulai eksploitasi tambak garam Pedra de Lume di pulau Sal pada tahun 1796.[3]
Pada Mei 1819, Martins mendirikan perusahaan perikanan bersama Gubernur Tanjung Verde, António Pusich. Kemitraan Martins dengan Pusich memburuk setelah Pusich menuduh Martin mencoba menjual São Vicente dan Sal ke Inggris. Setelah tuduhan tersebut, Martins memicu kerusuhan di Praia pada Mei 1821 yang menyebabkan tergulingnya Pusich.[2] Pada tahun 1819, Martins ditunjuk oleh Samuel Hodges, Jr. sebagai wakil konsul kehormatan untuk Amerika Serikat di pulau Boa Vista.[4] Ia mendirikan kota Santa Maria di Sal pada tahun 1830.[5]
Pada bulan Desember 1833, Martins diangkat menjadi gubernur kolonial Tanjung Verde dan Guinea,[2] menjabat pada tanggal 14 Februari 1834.[6] Masa jabatannya berlangsung hingga Maret 1835.[1] Pada tahun 1834 ia mendirikan munisipalitas Santa Catarina dengan kedudukannya di Picos, menggantikan munisipalitas lama Ribeira Grande.[6]
^Brooks, G.E. (2008). "Samuel Hodges, Jr., and the Symbiosis of Slave and "Legitimate" Trades, 1810s-1820s". The International Journal of African Historical Studies. 41 (1): 101–116. JSTOR40282458.