Mandung adalah salah satu tahapan dalam upacara kematian agama Kaharingan, tetapi upacara ini bukan tahapan terakhir, tetapi dengan upacara ini arwah yang meninggal sudah memiliki jalan lapang menuju Lewu Tatau Je Dia Rumpang Tulang, Rundung Raja Isen Kamalesu Uhate, yaitu tempat yang mahamulia yang disediakan oleh Tuhan. Upacara ini digelar selama lima hari lima malam. Setiap harinya sang Basir atau Basie (pemuka agama Kaharingan) akan terus-menerus melantunkan mantra-mantra dalam bahasa Sangiang, yang hanya dimengerti oleh orang-orang tertentu. Siang malam juga warga satu desa menari-nari mengelilingi pandung atau sandung untuk ikut menyemarakkan upacara tersebut.
Pranala luar