Madu serangga (sekresi)

Kutu daun menghasilkan madu serangga untuk seekor semut dalam contoh simbiosis mutualisme.

Madu serangga (honeydew) adalah cairan lengket yang kaya akan gula, yang disekresikan oleh kutu daun, beberapa serangga sisik, dan banyak serangga sejati lainnya saat mereka memakan getah tumbuhan. Saat bagian mulut mereka menembus floem, cairan bertekanan tinggi dan bergula ini terpaksa keluar dari anus serangga tersebut, membuat mereka memproses sejumlah besar getah yang mereka butuhkan untuk mengekstrak nutrisi penting didalamnya dengan cepat. Madu serangga terkhususnya sering dijumpai sebagai sebuah sekresi pada serangga hemiptera, dan biasanya merupakan basis untuk trofobiosis.[1] Beberapa ulat kupu-kupu Lycaenidae dan beberapa ngengat juga menghasilkan madu serangga.[2] Selain berbagai jenis gula, madu serangga juga mengandung sejumlah kecil asam amino, senyawa organik lainnya, dan garam anorganik; presentase pastinya ditentukan oleh faktor-faktor seperti spesies serangga, spesies tumbuhan inang, dan apakah ada organisme simbiotik yang hadir.[1][3]

Referensi

  1. ^ a b Delabie JH (2001). "Trophobiosis Between Formicidae and Hemiptera (Sternorrhyncha and Auchenorrhyncha): an Overview" (PDF). Neotropical Entomology. 30 (4): 501–516. doi:10.1080/00222930150215378. 
  2. ^ Maschwitz U, Dumpert K, Tuck KR (1986). "Ants feeding on anal exudate from tortricid larvae: a new type of trophobiosis". Journal of Natural History. 20 (5): 1041–1050. doi:10.1080/00222938600770751. 
  3. ^ Shaaban, Basel; Seeburger, Victoria; Schroeder, Annette; Lohaus, Gertrud (24 January 2020). "Sugar, amino acid and inorganic ion profiling of the honeydew from different hemipteran species feeding on Abies alba and Picea abies". PLOS ONE. 15 (1): e0228171. doi:10.1371/journal.pone.0228171alt=Dapat diakses gratis. PMC 6980476alt=Dapat diakses gratis.